SOLOPOS.COM - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora Fahri Hamzah. (Suara.com)

Solopos.com, JAKARTA — Mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019, Fahri Hamzah, mengusulkan pemilihan calon presiden secara tidak langsung, yakni presiden dipilih Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR).

Pembahasan itu bermula dari cuitan Fahri Hamzah di Twitter tentang figur calon presiden (capres). Dilansir Suara.com, Senin (15/11/2021), Fahri terheran-heran dengan elite di Jakarta seolah mengatur figur capres.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Fahri mengklaim publik tahu sedang ditipu mekanisme pemilihan presiden (Pilpres) saat ini. Saat itulah, Fahri menyinggung pilpres secara langsung dan tidak langsung. Salah satu saran pilpres tidak langsung adalah presiden dipilih MPR.

Baca Juga : Disatroni Rampok Hingga Satpam Meninggal, Gudang di Solo Tidak Ada CCTV

“Daripada memilih sistem pilpres langsung tapi gak ada copras-capres yang mau tarung terbuka. Ya mendingan dibuat sistim distrik. Lalu MPR memilih presiden dari anggota MPR terpilih. Keduanya lebih jelas dan terus terang. Gak nipu diri dan adu domba rakyat,” cuit Fahri dalam akun Twitter.

Fahri menyindir sejumlah figur capres yang masih menggunakan strategi safari politik ke daerah-daerah di Indonesia. Dia menantang figur capres itu untuk bertarung secara terbuka lewat adu gagasan dengan jagoan lokal.

Fahri menyebut rakyat ingin mendengar sikap dan gagasan figur capres soal berbagai masalah dan bukan sekadar safari politik. “Rakyat perlu tontonan bermutu. Tampang kalian gak bisa jadi tontonan. Kalau ada ide dan rencana besar ke depan maka rakyat, kampus-kampus, lembaga penelitian, media, dan lain-lain bisa membahas dan jadi tontonan dan kajian menarik untuk disajikan. Ke sana arah kita mengatur Arah Bangsa,” ungkapnya.

Baca Juga : Mertua Vanessa Angel Ungkap Kelalaian Tubagus Joddy di Masa Lalu

“Kalau nyali kalian kuat, buka lapangan pertandingan di seluruh Indonesia sejak awal. Tarung terbuka, adu gagasan dengan jagoan lokal. Jawab isu-isu mereka. Mau ngapin kalian di Sabang-Merauke, Miangas-Pulau Rote,” imbuh dia.

Tantang Adu Gagasan

Bahkan, Fahri menyebut figur yang ditawarkan sebagai capres saat ini terlalu Jawa atau Jakarta sentris. “Saya bingung dengan cara orang-orang Jakarta ngatur copras-capres ini. Seolah Indonesia Raya ini hanya Jakarta dan Jawa,” jelasnya.

Wakil Ketua Umum Partai Gelora itu juga menyebut figur capres saat ini hanya mereduksi kebesaran Republik Indonesia. “Kita harus koreksi sirkus Jakarta sentris ini. Indonesia luas, rakyatnya banyak dan beragam. Masak pemimpinnya cuman 2 alternatif. Menyebalkan!,” ungkapnya.

Baca Juga : Sempat Menghilang, Putra Gaddafi Maju Jadi Capres Libya

Fahri menantang figur capres itu untuk adu gagasan secara terbuka di kampus-kampus Indonesia. Dia mencontohkan, debat soal pertanian di Institur Pertanian Bogor (IPB), masa depan Papua di Universitas Cenderawasih, dan lain-lain.

“Berani gak? Debat di IPB soal pertanian, di Uncen soal masa depan Papua, soal batu bara dan masa depan bumi di Kalimantan, soal budaya di UGM, soal teknologi di ITB, soal ekonomi di Airlangga, soal INTIM [Indonesia bagian timur] di Unhas, dan lain-lain,” ujarnya.

Fahri juga menantang figur capres untuk adu gagasan soal Pancasila, relasi agama dengan negara, korupsi, dan lain-lain. “Mau gak kalian keliling debat soal Pancasila di Lemhanas dan pesantren-pesantren. Soal relasi agama dan negara di depan para pemuka agama-agama. Soal agenda strategis pendidikan bangsa di depan guru besar? Soal cara memberantas korupsi di depan fakultas hukum dan soal lainnya,” sambungnya.

Baca Juga : Korban Meninggal dalam Kecelakaan Karambol di Sumberlawang Jadi 3 Orang

Fahri menyampaikan permintaan maaf karena menurutnya negara membutuhkan hal yang ideal seperti apa yang ia paparkan. “Maafkan jika saya membayangkan suatu yang ideal sebab negara ini layak mendapatkan yang paling ideal. Janganlah lagi pemilihan pemimpin kayak kemarin. Beli kucing dalam karung dengan debat ala kelompencapir. Out of the blue alias ujug-ujug calon tinggal dua, podo ae sami mawon [sama saja],” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya