SOLOPOS.COM - Kondisi Rawa Pening yang semakin sedikit ditumbuhi eceng gondok. (Solopos.com/Hawin Alaina)

Solopos.com, SALATIGA – Proyek Revitalisasi Rawa Pening bertujuan mengembalikan fungsi Rawa Pening seperti semula. Namun, proyek ini membawa dampak kurang baik bagi para pengrajin eceng gondok.

Pasalnya, sejak revitalisasi Rawa Pening dimulai, keberadaan eceng gondok semakin berkurang. Padahal, masyarakat di pesisir Rawa Pening banyak yang menggantungkan hidup sebagai produsen aneka kerajinan berbahan dasar eceng gondok. Mereka harus memutar otak supaya tetap bisa memproduksi kerajinan yang berbahan dasar eceng gondok.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Firman Setyadi, pemilik rumah produksi kerajinan eceng gondok Bengok Craft mengatakan eceng gondok ahir-akhir ini semakin sulit ditemukan di Rawa Pening. Demi tetap bisa memproduksi barang, dia terpaksa mencari eceng gondok ke Demak dan Purwodadi. Selain itu, ia juga menyubsidi perajin yang berada di bawah naungannya. Hal tersebut dilakukan agar dia tetap bisa memproduksi kerajinan eceng gondok.

“Kebutuhan kita 2-3 kuintal eceng gondok kering perbulan. Jika nanti kekurangan bahan baku kita ambil dari area setelit eceng gondok yaitu Demak dan Purwodadi,” kata Firman kepada Solopos.com, Jumat (7/10/2022).

Diakuinya kualitas eceng gondok dari Rawa Pening merupakan yang paling bagus. Sebab, eceng gondok dari Rawa Pening lebih tebal dan lebih ulet sehingga ketika dibuat kerajinan tidak mudah patah. “Kalau dari daerah lain itu agak tipis. Pas dibuat [kerajinan] itu, kadang putus,” bebernya.

Baca Juga: Siap-Siap, Bansos Rp2,3 Miliar untuk Warga Salatiga Segera Cair

Firman mengaku sudah meminta pihak terkait untuk tetap menyisakan eceng gondok di Rawa Pening. Ia meminta minimal lima persen eceng gondok disisakan Rawa Pening.

Pada 2019, dia juga sempat mengampanyekan pembersihkan eceng gondok di Rawa Pening. Namun, dia tetap menginginkan ada sedikit ruang untuk tumbuh kembang eceng gondok. “Ya kalau bisa tetap ada space yang ditumbuhi eceng gondok. Lima persen saja kami kira cukup,” ungkapnya.

Terpisah, Ketua UMKM Center Kabupaten Semarang, Ana Setyarini, mengaku sudah melakukan antisipasi agar eceng gondok di Rawa Pening masih tersedia. Khususnya untuk perajin eceng gondok yang sudah mulai berkembang di sekitar Rawa Pening.

“Kemarin memang menjadi keluhan temen-temen UMKM. Namun kami sudah koordinasi dengan dinas terkait untuk mencukupi eceng gondok untuk tetap tumbuh. Karena itu sudah menjadi sandang pangan warga pesisir Rawa Pening,” jelasnya.

Baca Juga: 45 Perempuan di Jateng Jadi Korban KDRT, Paling Banyak dari Semarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya