Solopos.com, SRAGEN – Permintaan bahan bakar minyak (BBM) di Bumi Sukowati selama beberapa waktu terakhir meningkat hingga 30%. Penyebab peningkatan permintaan BBM itu lantaran meningkatnya intensitas kendaraan lewat Sragen akibat penutupan Jembatan Comal, Pemalang.
Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Perusda Bengkel Terpadu dan SPBU Sragen, Ari Anggoro, mengatakan peningkatan tersebut khususnya terjadi pada permintaan solar pada kendaraan berat seperti truk tronton dan trailer.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
“Untuk kendaraan pengaruhnya luar biasa sekali. Peningkatan permintaan BBM antara 20%-30%,” urai dia saat ditemui di Setda Sragen, Selasa (2/9/2014).
Sekali mengisi BBM, lanjut dia, satu kendaraan berat bisa mengisi Rp600.000-Rp1 juta.
Pemicu lain meningkatnya permintaan BBM yakni pada sektor pertanian. Dia menambahkan sebagian petani mengandalkan alat pertanian yang menggunakan BBM untuk irigasi sawah.
Kondisi tersebut juga mempengaruhi peningkatan permintaan BBM khususnya premium. “Di tempat kami ada permintaan BBM jenis premium sekitar 20%,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Daerah (Sekda) Sragen, Tatag Prabawanto, mengungkapkan peningkatan BBM di Sragen sejak ada penutupan Jembatan Comal diperkirakan mencapai 6.000 liter per hari.
Terkait hal tersebut, pemkab sudah melayangkan surat ke Pertamina agar hal itu bisa diantisipasi. Salah satunya, melalui penambahan pasokan BBM.
“Kami berusaha minta tambahan pasokan BBM karena dengan dialihkannya transportasi jalur Jawa sisi utara ke wilayah tengah dan selatan, pemakaian BBM semakin meningkat,” katanya.
Pihaknya juga berharap para pemilik SPBU bisa proaktif meminta tambahan pasokan ke Pertamina jika memang dibutuhkan. Terlebih, rencananya Jembatan Comal ditutup selama empat bulan.