SOLOPOS.COM - Basarnas DIY, SAR DIY, BPBD DIY dan Sabhara Polresta Jogjakarta sedang berupaya menyelamatkan 2 lansia dan bayi korban longsor di RT 1 / RW 1, Jlagran, Jogja. (Harian Jogja/Beny Prasetya)

Hujan lebat yang terjadi selama dua hari tanpa henti menyebabkan sejumlah talud ambrol dan pohon tumbang

Harianjogja.com, JOGJA -Hujan lebat yang terjadi selama dua hari tanpa henti menyebabkan sejumlah talud ambrol dan pohon tumbang. Puluhan warga pun harus mengungsi sementara karena rumahnya rusak tertimpa material longsoran.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Baca juga : BADAI CEMPAKA : Evakuasi Korban Longsor di Jlagran Dihentikan Sementara

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jogja mencatat ada enam titik longsor yang terjadi, Selasa (28/11/2017) kemarin. Keenam titik longsor tersebut, yakni di Gampingan, Pakuncen, Wirobrajan; Darakan Prenggan Kotagede; Gambiran Pandeyan Umbulharjo; Bladran Bumijo Jetis, Jlagran Pringgokusuman Gedongtengen; dan Juminahan Pakualaman.

Baca juga : BADAI CEMPAKA : Dua Korban Longsor Berhasil Dievakuasi, Nenek dan Cucunya Dipastikan Meninggal

Longsor di Gampingan terjadi sekitar pukul 12.30 WIB tepatnya di RT47 RW 10. Longsor talud setinggi tujuh meter dan panjang 12 meter di bantaran Sungai Winongo itu menimpa dua rumah. Kedua rumah itu adalah milik Tugiyanto dan Triadi. Bahkan Triadi bersama isterinya Nining dan Ibunya Painem sempat terperangkap dalam rumah beberapa saat karena material longoran menjebol dinding rumah hingga menutu pintu keluar.

Baca juga : Tepi Kali Winongo Longsor, 2 Warga Sempat Terjebak dalam Rumah

Beruntung ketiganya dapat terselamatkan setelah warga menjebol dinding rumah milik saudaranya Triadi karena rumah Triadi berdampingan. “Sempat panik juga enggak bisa keluar,” kata Sri Sulastriningsih alias Nining, di lokasi kejadian.

Saat kejadian dirinya sedang mencuci piring. Sementara suami dan ibu mertuanya tersebut sedang nonton tv. Ia mendengar suara gemuruh, kemudian diikuti teriakan ibu mertuanya. Tiba-tiba tanah dan bebatuan sudah masuk dalam rumah.

Ketua RT 47 RW 10 Gampingan, Jariyati mengatakan selain menimpa dua rumah longso tersebut juga menimpa dua sepeda motor. Hingga sore kemarin kedua motor yang tertimbun belum bisa dievakuasi.

Ia mengatakan ada 10 rumah yang dihuni sekitar 50 jiwa di sepanjang talud longsor yang diminta mengungsi sementara untuk menghindari longsor susulan. “Sementara warga mengsi di masjid,” kata Jariati. Menurut dia talud yang longsor sebenarnya sudah pernah longsor dua tahun lalu dan baru diperbaiki.

Kasi Kedaruratan BPBD Kota Jogja, Bayu Wijayanto mengatakan dari data sementara, terdapat 45 kepala keluarga yang harus mengungsi di wilayah Jlagran, 48 KK di wilayah Juminahan, satu KK di Gambiran. “Datanya masih terus kami perbaharui,” kata Bayu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya