SOLOPOS.COM - Gubernur DIY Sri Sultan HB X bersama Bupati Bantul Suharsono melihat kondisi pengungsi di gedung serba guna di Desa Kebonagung, Imogiri, Bantul, Rabu (29/11). (Gigih M. Hanafi/JIBI/Harian Jogja)

Sejumlah elemen masyarakat membentuk Aliansi Kemanusiaan Jogja Sehati.

Harianjogja.com, JOGJA— Beberapa elemen masyarakat sipil seperti Forum Persaudaraan Umat Beriman Jogja, Forum Komunikasi Winongo Asri, Posko Kemanusiaan Merapi, Yayasan Persaudaraan Masyarakat Jogja dan sejummlah organisasi lainnya sepakat membentuk Aliansi Kemanusiaan Jogja Sehati untuk turut berperan aktif menangani bencana yang melanda DIY.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sekretaris Forum Persaudaraan Umat Beriman (FPUB) Jogja Timotius Apriyanto menyatakan kesepakatan itu lahir dari kepedulian berbagai elemen masyarakat atas apa yang terjadi akhir-akhir ini. Di mana tanah longsor dan banjir terjadi di beberapa wilayah akibat adanya cuaca ekstrem.

Ia menambahkan, nama Jogja Sehati sengaja dipilih karena kata Jogja adalah identitas yang mengikat berbagai unsur yang terlibat. Sedangkan kata sehati muncul karena dianggap menunjukkan spirit kemanusiaan dan persaudaraan. “Supaya kami bisa menjadi satu hati dengan para korban, baik yang meninggal maupun yang berhasil selamat,” ucapnya di sela-sela pertemuan di Taman Pustaka Arif Rahman Hakim, Kotabaru, Rabu (29/11/2017).

Pertemuan itu sendiri diinisiasi oleh FPUB Jogja dengan mengundang berbagai organisasi dalam rangka koordinasi penanggulangan tanggap bencana banjir dan tanah longsor. Apriyanto mengatakan, para hadirin dalam rapat itu juga setuju menjadikan Taman Pustaka Arif Rahman Hakim sebagai pusat pengendali operasi tanggap darurat bencana.

Langkah terdekat yang dilakukan Aliansi Kemanusiaan Jogja Sehati, lanjutnya, adalah melakukan penilaian cepat di titik-titik bencana untuk mengetahui kebutuhan, kerusakan dan kondisi korban. Nantinya, mereka juga akan membentuk media komunikasi online sebagai wahana untuk menyebarkan data-data terkait kebencanaan. “Nanti setiap hari ada sitrep [situation report]. Tapi kami bukan buat data sendiri, tapi membuat data yang pararel dengan BPBD [Badan Penanggulanan Bencana Daerah].”

Respon cepat yang akan dilakukan, sambungnya, adalah pengiriman 500 nasi bungkus ke Imogiri. Pengiriman itu dilakukan oleh salah satu elemen yang tergabung dalam aliansi itu. Nantinya suport di dapur umum juga akan dilakukan dengan kapasitas 7.000 nasi bungkus.

Seperti diketahui, badai Cempaka yang terjadi di selatan Jawa menyebabkan hujan deras turun secara intensif beberapa hari terakhir. Cuaca ekstrem itu membawa sejumlah bencana seperti banjir dan tanah longsor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya