SOLOPOS.COM - Tentara Inggris yang terlibat Pertempuran 10 November di Surabaya, 1945. (Wikimedia.org)

Solopos.com, SURABAYA -- Hari Pahlawan yang dirayakan setiap 10 November merupakan hari penting dalam sejarah Republik Indonesia. Hari Pahlawan merupakan peringatan terjadinya pertempuran antara arek-arek Surabaya dengan tentara sekutu dan Belanda.

Mengutip dari liputan6.com, pertempuran yang terjadi pada 1945 silam tersebut disebut juga dengan Pertempuran Surabaya. Pertempuran itu ditetapkan sebagai Hari Pahlawan pada 16 Desember 1959 melalui Keppres Nomor 316 Tahun 1959.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dari pertempuran tersebut banyak pemuda hingga tokoh-tokoh Surabaya yang gugur. Pertempuran itu masih bisa dikenang saat berkunjung ke Surabaya. Berikut empat lokasi yang menjadi saksi kisah heroik para pahlawan pada 10 November 1945:

1. Jembatan Merah

Jembatan Merah menyimpan banyak cerita tentang peristiwa pertempuran 10 November 1945. Jembatan ini menjadi salah satu lokasi terjadinya pertempuran antara arek Surabaya dengan tentara sekutu dan Belanda.

Jembatan Merah. (panduanwisata.com)
Jembatan Merah. (panduanwisata.com)

Pada masa penjajahan, jembatan ini merupakan satu-satunya akses penghubung Kalimas dan Gedung Residensi Surabaya. Dahulu jembatan ini berbahan kayu, lalu diubah menjadi besi. Warna merahnya tetap dipertahankan sebagai ciri khas dari jembatan ini. Jembatan ini ada di Jl. Kembang Jepun, Surabaya.

2. Benteng Kedung Cowek

Benteng yang terletak dekat Jembatan Suramadu-Pantai Kenjeran ini dibangun sebagai basis pertahanan. Setelah Belanda kalah, benteng ini dikuasai oleh militer Jepang. Namun karena Jepang juga takluk dari pasukan sekutu, akhirnya benteng tersebut diduduki oleh Indonesia.

Saat pertempuran 10 November, benteng ini dijadikan basis pertahanan oleh Tentara Keamanan Rakyat (TKR) dan pasukan Sriwijaya. Mereka bertempur melawan musuh menggunakan senjata meriam yang masih tersimpan bekas peninggalan Belanda dan Jepang. Di benteng ini banyak pejuang Indonesia yang tewas.

Benteng Kedung Cowek. (huma.surabaya.go.id)
Benteng Kedung Cowek. (huma.surabaya.go.id)

Di Benteng Kedung Cowek masih dapat ditemukan banyak peninggalan bersejarah. Di sana terdapat tempat memasukkan peluru, pistol laras panjang dan lainnya.

3. Gedung Internatio Surabaya

Gedung Internatio atau Internationale Crediten Handelvereeniging berdiri tak jauh dari Jembatan Merah. Pada 25 Oktober 1945, gedung ini dikuasai oleh pasukan sekutu dan dijadikan markas tentara mereka.

Gedung Internatio Surabaya. (panduanwisata.id)
Gedung Internatio Surabaya. (panduanwisata.id)

Melansir dari situsbudaya.id, pada 28-30 Oktober 1945 terjadi pertempuran sengit di sekitar Gedung Internatio. Dalam pertempuran sengit tersebut, komandan pasukan sekutu, Brigjend Mallaby, terbunuh oleh ledakan granat. Diperkirakan, Brigjend Mallaby terbunuh di Taman Jeyangrono, yang sekarang menjadi Taman Sejarah, dekat dari gedung ini. Lokasi gedung ini masih dekat dengan Jembatan Merah. Gedung Internatio terletak di kawasan Krembangan, Surabaya.

  1. Hotel Majapahit

Hotel Majapahit adalah hotel yang berdiri sejak Belanda masih menjajah Indonesia. Sejak 1911, Hotel Majapahit berdiri di Jl. Tunjungan.

Hotel Majapahit Surabaya. (cagarbudaya.kemdikbud.go.id)
Hotel Majapahit Surabaya. (cagarbudaya.kemdikbud.go.id)

Hotel ini merupakan tempat terjadinya peristiwa perobekan bendera Belanda menjadi merah putih pada 9 September 1945. Peristiwa yang dikenal juga dengan sebutan het vlag incident tersebut merupakan awal mula pertempuran Surabaya. Setelah insiden perobekan bendera tersebut, banyak perkelahian antara Arek Suroboyo dengan oposisi dan berpuncak pada 10 November 1945.

Selain Hotel Majapahit, banyak gedung bersejarah lain di Jl. Tunjungan, antara lain Gedung Siola dan Monumen Pers Perjuangan Surabaya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya