SOLOPOS.COM - Terdakwa kasus pembunuhan Brigadir Nopriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) Ferdy Sambo (kiri) bersama istrinya yang juga terdakwa dalam kasus tersebut Putri Candrawathi (kanan) menjalani sidang lanjutan dengan agenda mendengarkan keterangan saksi dari Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (1/11/2022). Dalam sidang tersebut JPU menghadirkan 12 orang saksi diantaranya orang tua Brigadir J, Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/rwa.

Solopos.com, JAKARTA — Ayah mendiang Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat, Samuel Hutabarat, menilai tidak ada yang berubah dalam diri Ferdy Sambo dan istrinya, Putri Candrawathi.

Menurut Samuel, Ferdy Sambo dan Putri masih terlihat angkuh dan memandang rendah orang lain.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Meski Ferdy Sambo dan istrinya meminta maaf karena membunuh Yosua, Samuel menilai pernyataan keduanya hanya formalitas.

“Dari awal memang saya sudah memperhatikan mimik wajah kedua belah pihak. Bahwa sejak awal tidak ada yang berubah dari awal masalah ini ada. Sifat angkuh masih ada, dari cara pandang, keryit wajah masih nampak (sombong). Dia masih memandang semua orang itu di bawah dia, sedangkan dia meminta maaf itu hanya formalitas,” ujar Samuel yang sudah tiga kali menjadi saksi di persidangan Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, seperti dikutip Solopos.com dari kanal Youtube metrotvnews, Kamis (3/11/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Kaget Istri Jadi Saksi, Suami Minta Susi ART Sambo Berkata Jujur

Samuel menyebut permintaan maaf Ferdy Sambo dan istrinya tidak tulus.

Hal itu terbukti dengan perkataan bahwa perbuatan mereka membunuh Yosua dikarenakan pelecehan yang dilakukan korban kepada Putri Sambo.

Permintaan maaf bersyarat itu, menurut Samuel, menunjukkan tidak ada ketulusan dari Ferdy Sambo dan istrinya.

Baca Juga: Jeritan Rosti: Sambo, Kejahatan Apa yang Kau Tutupi sampai Kau Bunuh Anakku

“Saya lihat dari cara dia berbicara minta maaf itu tidak tulus alias formalitas,” katanya.

Samuel mengaku dirinya belum pernah bertemu dengan Sambo dan istrinya sebelum di persidangan itu.

Selama ini, ia hanya tahu tentang Sambo dari cerita anaknya, Yosua, yang menjadi ajudan mantan Kadiv Propam Polri itu sejak tahun 2020.

Baca Juga: Jeritan Rosti: Sambo, Kejahatan Apa yang Kau Tutupi sampai Kau Bunuh Anakku

“Saya belum pernah ketemu, makanya di persidangan saya minta dibuka maskernya,” katanya.

Minta Maaf

Sebelumnya diberitakan, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi akhirnya meminta maaf secara langsung kepada orang tua Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atas perbuatan mereka membunuh korban.

Namun pasangan suami istri itu tetap kukuh bahwa Yosua juga bersalah karena melecehkan secara seksual Putri Sambo.

“Bapak dan Ibu Yosua, saya sangat memahami perasaan Bapak. Saya mohon maaf. Saya sangat menyesal, saat itu saya tidak mampu mengontrol emosi dan tidak jernih. Di awal persidangan ini saya ingin menyampaikan bahwa semua peristiwa yang terjadi adalah akibat dari kemarahan saya atas perbuatan anak Bapak kepada istri saya,” ucap Ferdy Sambo kepada kedua orang tua Brigadir J, yang hadir sebagai saksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, seperti dikutip Solopos.com dari Breaking News Kompas TV, Selasa (1/11/2022).

Meski meminta maaf karena membunuh Yosua, intonasi suara Sambo terdengar tegas.

Baca Juga: Ini Aturannya jika Hakim Menetapkan Susi ART Sambo jadi Tersangka Saksi Palsu

Berbeda dengan sang istri yang suaranya bergetar dan sempat terisak. Saat menyampaikan bahwa Yosua melecehkan istrinya, sorot mata Sambo tajam menatap ke arah orang tua Yosua.

Ayah Yosua, Samuel Hutabarat membalas tatapan Sambo dengan nyaris tak berkedip.

Sementara ibu Yosua, Rosti Simanjuntak tak kuasa melihat ke arah Sambo. Ia memalingkan wajahnya ke arah lain dan enggan menatap Ferdy Sambo.

Baca Juga: Deretan Kebohongan Susi ART Sambo Menurut Bharada Richard Eliezer

Tubuh dan tangannya tak berhenti bergerak seolah menahan geram.



Akui Melanggar Hukum

Ferdy Sambo mengakui perbuatannya membunuh Brigadir Yosua melampaui batas dan melanggar hukum.

Hal itu, dalih dia, terjadi lantaran dirinya tak kuat menahan emosi setelah mendengar pengakuan istrinya telah dilecehkan Yosua.

Perbuatan Yosua, aku Ferdy Sambo, membuat harga dirinya terinjak-injak.

Baca Juga: Susi ART Sambo Terancam Hukuman Sembilan Tahun, Ini Jeratan Pasalnya

“Saya jujur saya telah telah berbuat salah dan saya akan pertangungjawabkan secara hukum. Saya juga sudah minta ampun kepada Tuhan,” pungkasnya.

Sementara Putri Candrawathi yang berbicara sesudah suaminya sempat beberapa kali terisak.

Sama dengan keluarga Yosua, ia pun tidak ingin peristiwa yang menggemparkan publik ini terjadi.

Baca Juga: Susi ART Sambo Terancam Hukuman Sembilan Tahun, Ini Jeratan Pasalnya

“Saya memohon maaf kepada Bapak Samuel dan keluarga  dan berdoa semoga almarhum Yosua mendapat tempat di surga. Saya dan Bapak Ferdy Sambo sama-sama tidak menginginkan hal seperti ini terjadi. Saya memahami perasaan Bapak dan Ibu. Dari lubuk hati terdalam saya dan suami memohon maaf atas adanya kejadian ini,” katanya sembari menahan tangis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya