Ayah Perkosa Anak Tiri di Eromoko Wonogiri, Pelaku Sempat Ancam Korban

Solopos.com, WONOGIRI -- Pria asal Eromoko, Wonogiri, SH, 34, mengaku menyesal telah memerkosa anak tirinya, NA, 17, hingga hamil. SH mengaku nekat melakukan perbuatan bejat itu karena tak kuat melawan hawa nafsu.

Kepada wartawan di Mapolres Wonogiri, Senin (23/12/2019), SH mengaku tahu korban adalah anak tirinya. Ia mengaku menyesal setiap habis memperkosa anak tirinya itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Namun, pemerkosaan itu terulang kembali lantaran dirinya tak mampu menahan hawa nafsu. “Saya melakukannya sampai lima kali,” ujar SH dengan suara pelan.

Ayah satu anak itu mengakui sempat mengancam korban agar tidak mengadukan perbuatannya kepada ibu dan keluarganya. Ancaman itu hanya sebatas verbal, bukan secara fisik.

Ular Piton Tertangkap Sedang Memangsa Ayam Di Kandang Ternak Warga Wonogiri

Pemerkosaan itu selalu dilakukan saat rumah sepi ditinggal istrinya pergi arisan. Perbuatan bejat itu dilakukan SH sejak Juni 2018 hingga Juli 2019.

“Jadi aksinya [SH] memang direncanakan karena menunggu istri pergi ke luar rumah,” kata Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing, saat ditemui wartawan di Mapolres Wonogiri, Senin.

Akibat pemerkosaan yang dialaminya, korban yang merupakan siswi kelas XI SMA itu kini hamil lima bulan. Pelaku dijerat UU Perlindungan Anak dengan ancaman pidana minimal lima tahun.

Proyek Flyover Purwosari Solo Kelar Dilelang, Ini Pemenangnya

Polres Wonogiri kini terus mendampingi korban untuk pemulihan kondisi psikisnya. Polres menerjunkan tim dari Unit PPA Polres Wonogiri dan Bagian Sumber Daya untuk melakukan konseling terhadap korban.

Polisi juga berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk proses pemulihan rasa percaya diri korban. “Kondisi korban sekarang sudah bersama ibu kandungnya,” imbuh dia.

Christian menambahkan polisi gencar memberikan sosialisasi sebagai pencegahan agar kasus kejahatan seksual terhadap anak tak terulang lagi. Sosialisasi melibatkan bhabinkamtibmas ke sekolah-sekolah, masyarakat umum hingga kepala.