SOLOPOS.COM - ilustrasi (ist)

Harianjogja.com, JAKARTA — Koneksi Wifi sekarang sudah semakin banyak digunakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan komunikasi. Lokasi seperti cafe, restoran hingga mall kini sudah lazim menyediakan akses internet gratis memakai koneksi Wifi.

Namun, koneksi Wifi ternyata juga memberikan resiko buruk bagi pengguna layanan telekomunikasi. Penggunaan frekuensi 2,4 Ghz di Wifi ditengarai sebagai salah satu penyebab gangguan layanan telekomunikasi yang kerap terjadi belakangan ini.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Frekuensi Wifi kan juga pakai gelombang frekuensi di 2,4 Ghz. Semakin banyak akses Wifi tersedia resiko untuk mengganggu layanan telekomunikasi yang disediakan oleh operatot selular juga jadi semakin tinggi,” ungkap Nonot Harsono, Komisioner Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), seperti dilansir dari laman Liputan6.com, Selasa (2/12/2014).

Fasilitas pendukung kehadiran Wifi seperti antena atau kabel serta perangkat lainnya yang kurang baik beresiko untuk mengganggu jaringan yang disediakan oleh operator telekomunikasi.

“Antena dan kabel yang karatan atau kurang bagus bisa mengacaukan layanan telekomunikasi yang disediakan operator. Antena dan kabel bermasalah itu nantinya bisa lahirkan frekuensi liar yang masuk ke frekuensi sebelah. Frekuensi 2,1 Ghz sendiri kan dipakai untuk jaringan komunikasi operator, lokasi dekat sama 2,4 Ghz jadi semakin tinggi resiko gangguannya,” papar Nonot.

Nonot pun menjelaskan, sekarang ini di satu lokasi terdapat minimal lima akses Wifi yang bisa diakses siapa saja. Bahkan, di lingkungan perkantoran, pusat perbelanjaan maupun lokasi keramaian lainnya akses Wifi yang tersedia bisa jauh lebih banyak.

“Coba sekali-sekali duduk di kawasan Monas dan buka laptop, berapa banyak akses Wifi di sana. Nah, di kantor saya sekarang saja sudah ada 20-an koneksi Wifi yang bisa diakses secara luas, kita kan gak tahu kualitas kabel dan antena yang mereka pakai mungkin saja bisa ganggu layanan komunikasi kita,” jelasnya lagi.

Interferensi memang salah satu hal paling rentan yang mengganggu layanan telekomunikasi. Oleh sebab itu, Nonot selaku anggota BRTI mengingatkan agar para pengguna akses Wifi maupun operator telekomunikasi untuk tetap memperhatikan infrastruktur yang dimilikinya agar layanannya tetap berkualitas baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya