SOLOPOS.COM - Ilustrasi penanganan virus corona (Covid-19). (Freepik)

Solopos.com, KLATEN – Satgas Penanganan Covid-19 Klaten kembali meminta Satgas Covid-19 kecamatan memperketat pengawasan warga yang menjalani isolasi mandiri. Pasalnya, ada warga yang menjalani isolasi mandiri ditengarai masih tak patuh menjalani isolasi.

Tim Ahli Satgas Penanganan Covid-19 Klaten, Ronny Roekmito, mengatakan penyebab penularan Covid-19 masih didominasi kontak erat dan transmisi lokal. “Penyebab penambahan kasus dari kegiatan pasca-Lebaran justru tidak sebanyak dari klaster-klaster keluarga. Kebanyakan itu karena muncul klaster-klaster keluarga," kata Ronny saat ditemui wartawan di Setda Klaten, Senin (7/6/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: ASN dan Perangkat Desa Langgar Prokes akan Ditindak

"Ada beberapa klaster keluarga seperti di Jogonalan karena ada warga yang bekerja di Jogja kemudian pulang terkonfirmasi positif Covid-19 dan menulari keluarganya. Di Jatinom juga muncul klaster keluarga dari seorang warga yang bekerja di Boyolali. Begitu pula di Manisrenggo itu ada kasus seorang tokoh masyarakat yang pulang dari berkunjung di Kudus kemudian menular ke keluarga dan warga lainnya,” jelasnya.

Ronny menuturkan Bupati Klaten sudah menginstruksikan kepada seluruh ketua Satgas Covid-19 kecamatan memperketat pengawasan terhadap warga yang menjalani isolasi mandiri. Instruksi itu disampaikan menyikapi kenaikan angka kasus Covid-19 di Klaten selama dua hari terakhir. Pada Sabtu (5/6/2021) ada penambahan kasus Covid-19 sebanyak 107 orang dan Minggu (6/6/2021) ada penambahan pasien Covid-19 sebanyak 80 orang.

Selain lantaran lonjakan kasus akhir-akhir ini, instruksi itu disampaikan menyikapi ada pasien yang menjalani isolasi mandiri di rumah masih berkontak langsung dengan anggota keluarganya. “Kenaikan sekarang ini dikarenakan transmisi lokal serta kontak erat karena ketidakpatuhan kepada protokol kesehatan. Kami tengarai terutama yang melakukan isolasi mandiri di rumah ada yang tidak disiplin,” kata Ronny.

Baca Juga: BPC Hipmi Kabupaten Semarang Dilantik, Ini Pesan Bupati

Ronny menjelaskan tidak patuhnya pasien menjalani isolasi mandiri itu berdampak pada kasus penularan Covid-19 tak kunjung rampung dan ekor penularan kian panjang. “Kalau tidak taat isolasi mandiri di rumah, kami ambil dan bawa ke isolasi terpusat,” kata Ronny.

Saat ini ada dua tempat isolasi terpusat di Klaten yakni di Hotel Edotel dengan kapasitas 20 tempat tidur dan kini terisi tiga pasien. Tempat isolasi terpusat lainnya di Rumah Retret Panti Semedi dengan kapasitas 60 tempat tidur dan hingga kini belum digunakan isolasi pasien Covid-19.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya