SOLOPOS.COM - Ilustrasi Virus Corona (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, SOLO -- Orang-orang dalam pengawasan atau ODP di Kota Solo diharapkan mematuhi protokol yang ditetapkan terkait isolasi mandiri agar persebaran virus corona tidak semakin meluas.

Jumlah ODP corona karena pernah berkontak dengan pasien suspect maupun terkonfirmasi positif corona atau Covid-19 bisa terus bertambah apabila isolasi mandiri tidak dijalankan secara tertib. Berdasarkan

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Informasi yang dihimpun Solopos.com, ODP yang tak mengalami gejala mengarah ke Covid-19 cenderung menyepelekan. Mereka bandel dan nekat keluar rumah dan menjalankan aktivitasnya sehari-hari serta bertemu dengan orang-orang.

Hal itu berisiko membuat persebaran corona di Solo semakin meluas.

Pasien Suspect Corona RSUD Moewardi Solo Asal Grogol Sukoharjo Meninggal

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Solo, Ahyani, yang juga Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Solo, mengatakan Pemkot telah memberikan pasokan logistik yang cukup setiap hari. Namun, sebagian ODP merasa kebutuhannya tidak terpenuhi.

“Utamanya, pekerja sektor informal, mereka mungkin makan cukup, tapi harus bayar listrik dan sebagainya. Mereka tetap keluar dan mungkin bekerja,” kata dia saat berbincang dengan wartawan di ruang kerjanya, Kamis (19/3/2020).

Kritik Jokowi di Medsos, Aktivis Mahasiswa UMS Solo Ditangkap Polisi

Ahyani mengaku mendapatkan laporan ODP di Kelurahan Mojosongo, Jebres, diketahui masih keluar rumah meski sudah diinstruksikan isolasi mandiri.

ODP Sempat Jalan-Jalan Ke Pasar

Pengawasan ODP yang tadinya hanya di tiga rumah akhirnya bertambah menjadi lima kemudian 17 rumah yang berada di satu gang. Banyaknya ODP tersebut membuat Pemkot mengusulkan pengawasan yang melibatkan unsur TNI/Polri, namun keputusan itu berada di tingkat pusat.

Pasien Corona Wonogiri Meninggal Dunia, Ini Tindakan Pemkab

Usulan tersebut dibenarkan Lurah Mojosongo, Winarso. Ia menyebut warganya yang dijemput untuk dirawat di RSUD dr Moewardi pada Rabu (18/3/2020) karena terkonfirmasi positif corona diketahui tidak tertib menjalani protokol sebagai ODP.

“Dia sudah dikarantina mandiri sejak Jumat [13/3/2020], ternyata pada Sabtu [14/3/2020] dia sempat rewang dan jalan-jalan di pasar. Ini informasi saya dapat dari tetangga sekitar,” kata dia.

64 Warga Diduga Kontak Pasien Positif Corona Wonogiri yang Meninggal

Dari informasi itu lah, setelah warga ini dijemput untuk diisolasi di RSUD dr Moewardi Solo pada Rabu (18/3/2020), Winarso memutuskan meminta 17 rumah di sekitar rumah pasien corona itu untuk dikarantina guna menekan persebaran virus corona di Solo.

Penjagaan yang melibatkan unsur TNI/Polri dinilai lebih efektif karena sering kali teguran tetangga tidak didengarkan oleh ODP.

“Tetangga sekitar sudah mengingatkan, tapi dia merasa sehat makanya jalan ke mana-mana. Saat saya ke sana untuk mengecek, dia juga menunjukkan tanda sehat tapi ternyata ‘kan positif,” ujar Winarso yang ditemui usai melapor kepada Sekda di Balai Kota, Kamis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya