SOLOPOS.COM - Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati. (Istimewa/Youtube Ministry of Finance Republic Indonesia)

Solopos.com, JAKARTA–Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan anggaran subsidi energi Rp502 triliun pada APBN 2022 segera habis akibat tingginya tingkat konsumsi energi dan harga minyak global yang masih mahal.

Hal tersebut disampaikan oleh Sri Mulyani dalam rapat kerja Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat (Banggar DPR) dengan Menteri Keuangan, Selasa (23/8/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dia memaparkan realisasi APBN 2021 dan gambaran pelaksanaan anggaran tahun ini.

Sri Mulyani menjelaskan bahwa tingginya harga minyak global membuat pemerintah harus menaikkan subsidi energi hingga tiga kali lipat tahun ini, menjadi Rp502 triliun.

Baca Juga: Presiden Jokowi: Perubahan Harga Pertalite Dilakukan dengan Hati-Hati

Sayangnya, dana jumbo itu ternyata tidak cukup untuk menahan harga di tingkat masyarakat.

“Dengan harga BBM, minyak dunia yang terus menerus tinggi, Rp502 triliun diperkirakan akan habis dan masih belum mencukupi. Kami memperkirakan apabila laju konsumsi seperti yang terjadi pada tujuh bulan terakhir ini maka Rp502 triliun akan habis dan masih akan ada tambahan lagi,” ujar Sri Mulyani di gedung DPR RI, pada Selasa (23/8/2022).

Meski demikian, dia tidak menjabarkan terkait pernyataannya akan terdapat tambahan anggaran subsidi. Namun, dia menegaskan bahwa anggaran subsidi energi berpotensi tidak mencukupi.

Sri Mulyani memang telah berulang kali meminta PT Pertamina (Persero) untuk mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi, seperti jenis Pertalite.

Baca Juga: Kelemahan Aturan Menghambat Penanggulangan Penyelewengan BBM Bersubsidi

Tingkat konsumsi BBM jenis itu sangat tinggi sehingga subsidi yang harus dikeluarkan pun sangat besar.

Menurut dia, penambahan anggaran subsidi hingga tiga kali lipat tahun ini merupakan konsekuensi dari pilihan pemerintah untuk tidak menyesuaikan harga BBM dan listrik.

“Serta tidak adanya kenaikan harga minyak dari kenaikan BBM yang diatur pemerintah, sementara harga Indonesian Crude Price [ICP] dalam perekonomian global terus mengalami kenaikan,” katanya.

Meskipun begitu, saat ini bergulir isu bahwa akan terdapat penyesuaian harga BBM bersubsidi, seperti yang disampaikan sejumlah pejabat pemerintahan.

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia hingga Menteri Koodinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan telah memberikan sinyal kenaikan harga, tetapi hingga saat ini Sri Mulyani belum buka suara soal hal tersebut.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Gawat! Sri Mulyani: Dana Subsidi Energi Rp502 Triliun akan Habis!

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya