SOLOPOS.COM - Seorang pegawai kontrak di Terminal Tirtonadi Solo tertangkap kamera tengah bertransaksi pungli belum lama ini. (Tiktok @ingatnafasitu)

Solopos.com, SOLO — Ketua Komisi I DPRD Kota Solo, Suharsono, menjelaskan ada sejumlah ceruk atau ruang remang-remang di organisasi pemerintahan daerah atau OPD yang rawan terjadi tindak pidana korupsi, seperti suap maupun pungutan liar atau pungli.

Hal itu dikatakan Suharsono menanggapi adanya pegawai Terminal Tirtonadi Solo yang terekam kamera tengah bertransaksi pungli. Suharsono mencontohkan ceruk atau ruang pungli/suap yakni ketika terjadi mutasi jabatan di lingkungan pemerintahan.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Dalam hal ini Badan Pertimbangan Jabatan dan Kepangkatan atau Baperjakat rentan untuk disuap. “Anggota Baperjakat rentan disuap, agar pegawai ditempatkan di posisi tertentu. Nah peluang itu tidak hanya dari pejabat itu sendiri, orang yang punya ambisi bisa menjadi peluang. Makanya sama-sama,” ujarnya saat diwawancarai Solopos.com, Kamis (30/6/2022).

Contoh lainnya, menurut Suharsono, pengadaan barang dan jasa di OPD Pemkot Solo juga rawan suap maupun pungli. Dalam pengadaan barang atau jasa pasti disertai spesifikasi teknis yang harus dipenuhi, sesuai aturan mainnya.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam proses lelang pengadaan barang dan jasa itu, Suharsono berpesan agar jangan sampai dimainkan. Seperti dengan pengondisian proses lelang agar pemenangnya mengarah kepada salah satu rekanan atau kontraktornya.

Baca Juga: Pegawai Tirtonadi Solo Lakukan Pungli, Legislator: Warning Buat Gibran!

“Spesifikasi yang sudah ditentukan harus benar-benar dipenuhi, jangan sampai di bawah spesifikasi itu. Juga di Badan Pengadaan Barang dan Jasa yang dulu bernama LPSE, jangan sampai proses lelang dimainkan, dikondisikan,” urainya.

Suharsono menilai dengan alasan apa pun tidak boleh melakukan tindak pidana korupsi termasuk pungli atau suap. Termasuk bila alasan yang disampaikan terkait rendahnya pendapatan bulanan seorang pegawai atau pejabat.

Memperketat Pengawasan

“Itu sisi yang tidak pas untuk alasan melakukan korupsi, karena semua sudah diatur niatnya jadi pegawai seharusnya tidak menjadi alasan, seperi ada bupati yang bilang memang gajinya kecil sehingga halalkan korupsi,” katanya.

Baca Juga: Tertangkap Kamera Lakukan Pungli, Pegawai Tirtonadi Solo Dipecat

Politikus PDIP itu mengajak semua pihak untuk bersama-sama mengawasi jalannya pemerintahan di OPD Pemkot Solo, termasuk perilaku pegawainya, agar jangan sampai terjadi pungli. Ajakan itu termasuk kepada para legislator di DPRD Solo yang salah satu fungsinya memang mengawasi pemerintah.

Sebelumnya, Suharsono juga sudah mewanti-wanti agar terungkapnya praktik pungli oleh seorang pegawai kontrak di Terminal Tirtonadi Solo berinisial BP itu harus menjadi peringatan bagi Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Jangan sampai praktik pungli tersebut juga terjadi di lingkungan OPD Pemkot Solo yang kini dipimpin Gibran. “Kaitan adanya pungli di terminal, pertama saya harus clearance dulu bahwa Terminal Tirtonadi menjadi otoritas pemerintah pusat, dalam hal ini, Kemenhub. Jadi pelaku pungli itu bukan pegawai Pemkot Solo,” terangnya.

Baca Juga: Pegawai Tirtonadi Solo Tertangkap Lakukan Pungli, Ini Kata Ombudsman RI

Walau pelaku pungli di Terminal Tirtonadi Solo itu bukan merupakan pegawai di lingkungan Pemkot Solo, Suharsono meminta Wali Kota bersama OPD memperketat pengawasan.

Pungli di Terminal Tirtonadi

Suharsono menjelaskan OPD yang bertugas melakukan pengawasan terhadap kinerja dan perilaku pegawai Pemkot Solo yaitu Inspektorat. Diharapkan tidak ada pegawai Pemkot Solo yang melanggar aturan.

Diberitakan sebelumnya, pegawai kontrak di Terminal Tirtonadi Solo berinisial BP diduga melakukan pungli saat bertugas. Aksi melanggar aturan itu tertangkap kamera dan diunggah pengelola akun Tiktok @ingatnafasitu.

Unggahan itu langsung viral dan mendapat banyak sekali respons dari warganet. Di video itu terlihat sosok BP yang mengenakan seragam tugas sedang berinteraksi dengan seseorang. BP berbicara sambil memegang berkas-berkas.

Baca Juga: Malunya Gibran, Pegawai Tirtonadi Solo Tertangkap Kamera Lakukan Pungli

Sejurus kemudian dia memindahkan tangannya ke bawah kertas yang ia pegang dengan tangah kiri. Tangan si lawan bicara kemudian juga terlihat masuk ke bawah kertas seolah memberikan sesuatu.

Dilihat dari latar belakang tempat terjadinya insiden itu diduga BP melakukan aksi pungli tersebut di kawasan Terminal Tirtonadi Solo. Kepala Terminal Tirtonadi Solo, Joko Sutriyanto, saat dihubungi wartawan melalui telepon mengaku sudah mengetahui video tersebut dan mengambil tindakan yang sepadan. “Sudah kami assesment, sudah kami klarifikasi,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya