SOLOPOS.COM - Waspadai peredaran masker medis palsu (ilustrasi/Freepik)

Solopos.com, JAKARTA–Saat ini tengah marak beredar masker medis palsu. Karena itu masyarakat diminta mewaspadai hal ini.

Simak ulasan selengkapnya di tips kesehatan kali ini. Kementerian Kesehatan mengungkapkan hal ini menimbulkan kekhawatiran, karena penggunaan masker medis palsu dapat meningkatkan risiko penularan Covid-19. Masker palsu di sini adalah masker non medis yang diklaim sebagai masker medis, namun spesifikasinya berbeda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Masker palsu yang ditemukan adalah masker respirator jenis N95 dan KN95 yang sering digunakan oleh tenaga kesehatan menangani pasien Covid-19.

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan Kementerian Kesehatan, Arianti Anaya, memaparkan masker jenis N95 dan KN95 rupanya juga digunakan dalam bidang industri. Hanya saja, kedua jenis masker punya spesifikasi yang berbeda dengan masker respirator yang khusus untuk tenaga kesehatan.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Anggun Raih Penghargaan Di Bravo International Classical Music Awards

“Misalnya, masker N95 dan KN95 ini juga digunakan di industri pengecatan, industri pertambangan, industri perminyakan yang memang mereka harus menggunakan masker untuk mencegah gangguan inhalasi terhadap polusi dan lain-lain,” kata Arianti saat temu media virtual pada Minggu (4/4/2021), seperti melansir detikcom, Senin (5/4/2021).

“Tetapi tentunya ini bukan masker yang N95 dan KN95 yang diperuntukkan untuk medis,” Arianti menambahkan.

Masker Medis itu Seperti Apa?

Menurut Arianti, ada beberapa jenis masker medis, yang di antaranya adalah masker bedah dan masker respirator.

Masker bedah biasanya menggunakan bahan non-woven spunbond, meltblown, spunbond (SMS), dan spunbond, meltblown, meltblown, spunbond (SMMS). Masker ini memiliki tiga lapisan dan hanya digunakan sekali pakai.

Sementara masker respirator umumnya memiliki lapisan yang lebih tebal, seperti terbuat dari polypropylene, dan lapisan tengahnya berupa elekret atau charge polypropylene. Contoh masker respirator adalah masker N95 dan KN95.

Pengertian Masker Medis Palsu

Spesifikasi masker yang diperuntukkan untuk medis memiliki filtrasi bakteri lebih baik sehingga efektif mencegah paparan bakteri, virus, dan kuman.

Arianti Anaya menyampaikan pengertian masker medis palsu. Dikatakan masker medis palsu bila masker yang seharusnya digunakan untuk kepentingan non medis, seperti di bidang industri diklaim sebagai masker medis atau bisa juga merek yang sama tapi bukan dari pabrik pembuat aslinya.

“Terkait peredaran masker palsu, mungkin kita harus menyampaikan bahwa kita harus memastikan, apakah benar masker palsu atau memang masker yang dibuat tapi peruntukannya memang tidak sesuai,” ujarnya.

Baca Juga: Simak 5 Mitos Kista Ovarium Seperti Dialami Aurel Hermansyah

“Kalau misalnya merek masker buatan PT A, kemudian ada yang membuat lagi merek yang sama. Padahal itu bukan pabrik yang memproduksi sebenarnya, maka itu disebut palsu,” Arianti melanjutkan.

Sementara itu, ada juga masker medis yang dibuat serupa, tapi tidak menggunakan merek. Artinya, itu bukan disebut masker palsu. Tapi masyarakat harus cermat dalam memilih dan membeli masker.

“Untuk masker-masker yang non medis, tetapi menggunakan klaim sebagai masker medis, Kementerian Kesehatan sudah melakukan pengawasan dengan penyitaan di beberapa tempat terkait hal ini,” katanya.

Apa dampaknya jika menggunakan masker palsu?

Arianti menjelaskan bahwa masker medis palsu yang beredar di pasaran belum memenuhi persyaratan mutu keamanan dan manfaatnya. Disebutkan, ada beberapa jenis pengujian yang dilakukan pada masker medis, yakni uji bacterial filtration efficiency (BFE), partie filtration efficiency (PFE), dan breathing resistance.

Menurut Arianti, pengujian ini untuk membuktikan masker medis dapat mencegah penularan virus dan bakteri.

“Masker medis harus mempunyai efisiensi penyaringan bakteri minimal 95%,” tutur Arianti.

Baca Juga: Ketahui 5 Kesalahan Sarapan Yang Sering Dilakukan Tanpa Sadar

Bagaimana cara membedakan masker palsu dan asli?

Meski sulit dibedakan secara fisik, drg Arianti mengatakan keaslian masker medis bisa dicek lewat izin edarnya.

“Masker non medis tidak memiliki izin edar dari Kemenkes karena tidak memenuhi standar uji sebagai alat kesehatan. Oleh karena itu untuk menghindari kesalahan pemilihan masker medis, maka masyarakat agar membeli masker medis yang sudah memiliki izin edar,” jelasnya.

Izin edar ini tercantum pada kemasan dan juga dapat diakses di infoalkes.kemkes.go.id. Selain itu, jika tenaga kesehatan dan masyarakat menemukan masker yang dicurigai tidak memenuhi standar maka bisa melaporkan ke Halo Kemenkes di 1500567.



 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya