SOLOPOS.COM - Penyekatan dan pengalihan arus lalu lintas Jalan Solo-Semarang di simpang Randusari, Kecamatan Teras, Boyolali, Jumat (9/7/2021). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Satlantas Polres Boyolali memberlakukan penyekatan dan penutupan 23 ruas jalan yang menuju kawasan kota Kabupaten Susu mulai Jumat (9/7/2021).

Salah satu jalan yang terdampak penyekatan itu adalah Jalan Solo-Semarang. Polisi mengalihkan arus lalu lintas di Jalan Solo-Semarang melali Jalan Lingkar Randusari, Kecamatan Teras.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Penyekatan dan penutupan 23 ruas jalan itu guna mendukung Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat yang berlangsung hingga 20 Juli mendatang.

Baca Juga: PPKM Darurat, 23 Jalan di Boyolali Ditutup!

Ekspedisi Mudik 2024

Kapolres Boyolali, melalui Kasat Lantas Polres Boyolali, AKP Yuli Anggraeni, mengatakan mulai Jumat pagi, Polres Boyolali bekerja sama dengan instansi terkait seperti Satpol PP, Dinas Perhubungan Boyolali, dan lainnya melakukan penyekatan dan pengalihan arus kendaraan ke pusat kota.

“Hari ini di simpang Randusari [Teras] kami lakukan pengalihan arus. Selain itu ada 23 titik yang kami sekat. Sebab, itu memicu kerumunan,” katanya kepada wartawan, Jumat (9/7/2021).

Mendukung PPKM Darurat

Berdasarkan pantauan Solopos.com, Jumat pagi, kendaraan yang melintasi Jalan Solo-Semarang dialihkan menuju jalan lingkar Randusari, Kecamatan Teras. Sementara jalur utama dari Solo ke Semarang ditutup atau disekat di perempatan Randusari.

Baca Juga: Pasien Covid-19 Di Boyolali Tidak Jujur Saat Minta Diperiksa Nakes, Ending-nya Tragis!

Yuli menyebutkan penyekatan ruas jalan di Boyolali itu untuk mendukung program pemerintah dalam masa PPKM Darurat. Hanya kendaraan-kendaraan tertentu yang masih dibolehkan melintas di jalur utama menuju pusat kota.

Kendaraan tertentu itu seperti ambulans, truk pengangkut bahan bakar, dan sebagainya. “Kami prioritaskan untuk sektor esensial dan kritikal. Saat mereka memasuki kota Boyolali, kami lakukan pengecekan kelengkapan administrasi. Seperti keterangan bebas Covid-19, sertifikat vaksin minimal dosis pertama, serta surat keterangan pekerja,” lanjutnya.

Sementara untuk mengantisipasi kemacetan akibat pengalihan arus tersebut, Satlantas telah membuat rekayasa lalu lintas. “Sudah kami cek titik-titik yang perlu ditutup setengah atau full untuk mendukung PPKM Darurat ini,” jelasnya.

Baca Juga: Apes! Nakes Boyolali Dibohongi Pasien, Positif Covid-19 Tapi Ngaku Negatif

Daerah Penyangga Solo

Total ada sekitar 300 personel yang terlibat dalam kegiatan itu, baik dari unsur Polri, TNI, serta instansi terkait lainnya dalam penyekatan jalan Boyolali itu.

Sebelumnya, Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahamd Luthfi, mengatakan Boyolali merupakan daerah penyangga wilayah Solo. Untuk itu perlu adanya penyekatan dari dan menuju kota Boyolali.

Ia juga meminta masyarakat Boyolali dan sekitarnya yang tidak memiliki kepentingan agar tidak melakukan mobilitas atau pergerakan di luar rumah.

Baca Juga: Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Gerakan Boyolali di Rumah Saja Dipastikan Berlanjut Minggu 11 & 18 Juli

Misalnya bersepeda, menongkrong, hanya berkumpul, mau ke tempat tertentu yang tidak memiliki kepentingan yang esensi. “Tidak usah menimbulkan pergerakan,” tegas Kapolda.

Ia berharap dengan pembatasan aktivitas dan mobilitas masyarakat itu bisa menekan potensi penularan Covid-19 di Boyolali dan sekitarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya