SOLOPOS.COM - Awan Mirip Tsunami di Meulaboh (detik.com)

Solopos.com, SOLO – Munculnya awan mirip tsunami di Meulaboh, Aceh Barat, menghebohkan masyarakat. Tak cuma warga setempat, netizen juga sempat dibuat geger dengan keberadaan awan tersebut.

Tak ayal, munculnya awan yang dikenal dengan awan Arcus itu pun viral di media sosial. Video yang merekam keberadaan awan tersebut pun menjadi perbincangan banyak warganet.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kisah Murtini, Guru Honorer Klaten yang Sambangi Rumah Siswa Demi Semangat Belajar

Dikutip dari detik.com, warga Meulaboh, Aidil, mengatakan fenomena awan mirip tsunami itu muncul pada Senin (10/8/2020). Kejadiannya bahkan terjadi dua kali yakni pada pukul 09.00 WIB dan 18.00 WIB. Pada pagi hari, awan muncul sekitar 30 menit. Sedangkan pada sore hari awan muncul selama 10 menit.

Fenomena itu pun sudah mendapat tanggapan dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Guswanto, menyebut secara ilmiah dalam dunia meteorologi, fenomena di Meulaboh itu disebut awan Arcus atau lazim dikenal dengan nama awan tsunami.

Berikut fakta awan Arcus atau awan tsunami menurut BMKG:

1. Awan Arcus merupakan awan yang lazim terjadi meskipun frekuensi kejadiannya jarang, memiliki tinggi dasar awan yang rendah,serta formasi pembentukannya horizontal, memanjang, seolah-olah seperti gelombang.

2. Fitur awan Arcus dapat ditemukan di antara jenis awan Cumulonimbus dan Cumulus.

3. Awan Arcus terbentuk sebagai hasil dari ketidakstabilan atmosfer di sepanjang pertemuan massa udara yang lebih dingin dengan massa udara yang lebih hangat, serta lembab sehingga membentuk tipe awan yang memiliki pola pembentukan horizontal memanjang. Kondisi tersebut dapat terjadi salah satunya karena adanya fenomena angin laut dalam skala yang luas mendorong massa udara ke arah daratan.

Reaktif Rapid Test Covid-19, KPPS & Pengawas TPS Pilkada Sukoharjo Siap-Siap Diganti

4. Fenomena awan Arcus dapat menimbulkan angin kencang dan hujan lebat yang dapat disertai kilat atau petir di sekitar pertumbuhan awan.

5. Keberadaan awan Arcus atau awan tsunami ini murni merupakan fenomena pembentukan awan yang terjadi akibat adanya kondisi dinamika atmosfer dan tidak ada kaitannya dengan potensi gempa atau tsunami maupun hal-hal mistis. Masyarakat diminta tetap waspada terhadap potensi kondisi cuaca buruk dan dapat selalu mengupdate informasi cuaca dari BMKG.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya