Solopos.com, SOLO–Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Kota Solo Selvi Ananda membagikan susu, buku, dan menanyakan cita-cita kepada murid Kelas V dan VI SDN Rejosari, di Kelurahan Gilingan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Rabu (10/8/2022).
Kegiatan selvi itu dilakukan di sela-sela menjalankan program percepatan penurunan angka stunting di Kelurahan Gilingan, yakni peresmian Program Dapur Sehat Atasi Stunting (Dashat) di Kampung KB Srikandi di Taman Cerdas Gilingan.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Serta Advokasi Sosialisasi dan Fasilitas Pendidikan Kependudukan Jalur Formal di Satuan Pendidikan Jenjang SD/MI di SDN Rejosari atau tepatnya di seberang Taman Cerdas Gilingan.
Selvi masuk kelas setelah para murid menerima materi dari petugas Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).
Baca Juga: Program Kecantol Kamu Karanganom Klaten Makin Diminati Calon Pengantin
Selvi menyapa para murid lalu menanyakan siapa yang berani maju untuk bercerita mengenai cita-citanya.
Tidak ada satupun murid yang maju waktu itu, tampaknya mereka malu-malu untuk membagikan cita-citanya dihadapan istri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka itu.
Namun, para guru membujuk para murid kemudian beberapa menit justru separuh murid pada kelas V dan VI itu maju.
Selvi tampak kaget banyak yang maju dan memberikan isyarat menyetop, namun para murid tetap maju. Selvi pun menanyakan satu-satu cita-cita para murid. Ada yang ingin menjadi guru, dokter hewan, dokter gigi, sampai pilot.
Baca Juga: Ini Cegah Stunting Lewat Makanan Ala KWT Nguntoronadi Wonogiri
Salah satu murid menjelaskan keinginannya menjadi seorang guru supaya bisa mendidik anak-anak. Selvi memberikan semangat serta inspirasi kepada para murid. Lalu murid mendapatkan susu dan buku.
Selvi menjelaskan alasan menanyakan cita-cita kepada anak-anak karena cita-cita yang membuat mereka termotivasi untuk belajar dan berkambang.
“Cita-cita tidak mungkin seadanya namun mereka ingin yang tinggi dan bagus. Harapannya anak-anak menjadi tokoh yang baik serta termotivasi,” kata dia.
Adapun Pemkot Solo serta BKKBN mulai menyasar anak-anak usia SD dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.
Baca Juga: Jos! Kecamatan Sidoharjo Wonogiri Sabet Penghargaan Penanganan Stunting
“Penting memberikan edukasi untuk anak-anak ini yang kelas V dan VI karena pada masa puber mereka perlu bekal menghadapi masa-masa remaja nanti,” lanjut dia.
Selain itu, lanjut dia, edukasi mengenai dapur sehat juga perlu diberikan kepada orang tua untuk mengatasi stunting.
“Di mana ibu-ibu bisa masak, namun perlu memahami memasak yang benar supaya kandungan gizinya tidak hilang untuk asupan keluarga,” jelasnya.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak serta Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Solo, Purwanti menjelaskan dinasnya memilih Gilingan karena ada 72 kasus stunting dari total 494 kasus/balita di Kota Solo pada Februari 2021. Gilingan memiliki masalah yang kompleks mengenai stunting.
Baca Juga: Puskesmas Kedawung I Sragen Jadi Pilot Project Aksi Cegah Stunting
“Terdapat tiga hal yang harus diperhatikan dalam rangka pencegahan stunting, yaitu perbaikan pola makan, pola asuh, serta perbaikan sanitasi dan air bersih. Perbaikan pola makan merupakan poin pertama mencegah stunting. Masalah stunting dipengaruhi oleh rendahnya akses terhadap makanan dari segi jumlah, kualitas gizi, dan sering kali tidak beragam,” ujarnya.
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
