SOLOPOS.COM - Ilustrasi ujian (Halo.co.in)

Setelah melalui koordinasi dengan Kemendikbud dan pihak sekolah akhirnya diputuskan akan mengerjakan soal secara manual

Harianjogja.com, JOGJA-Pada awalnya para anak berkebutuhan khusus (ABK) direncanakan menggunakan komputer dalam pelaksanaan UN dengan asumsi satu siswa didukung oleh satu pendamping untuk membantu membubuhkan jawaban terutama ABK tuna netra.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Namun, setelah melalui koordinasi dengan Kemendikbud dan pihak sekolah akhirnya diputuskan akan mengerjakan soal secara manual, dengan huruf braille. Mengingat 13 siswa tuna netra itu berada di satu sekolah, padahal sekolah tersebut tidak memiliki fasilitas komputer yang memadai. Jika akan mengikuti UNBK terpaksa harus menumpang di sekolah lain, sehingga diputuskan mengerjakan secara manual.

“Setelah melalui beberapa kali rapat akhirnya kami memutuskan untuk menggunakan braille, apalagi pusat menyatakan kesiapan untuk soal jenis itu,” ujar Kepala Seksi Kurikulum dan Penilaian Bidang Pembinaan SMP, Dinas Pendidikan Kota Jogja Hasyim  kepada Harianjogja.com di kantornya, Jumat (2/3/2018).

Baca juga : Anak Berkebutuhan Khusus Kerjakan UN Secara Manual

Soal khusus braille tersebut akan tiba di daerah sehari sebelum pelaksanaan UNBK yang direncanakan pada 23 April 2018. Sementara, proses koreksi pelaksanaan UN dengan braille akan meminta bantuan Disdikpora DIY. Berbeda dengan tuna netra, untuk satu siswa ABK dari SMP Muhammadiyah 10 yang masuk kategori tuna daksa akan diberikan layanan berbeda karena tidak memungkinkan mengoperasikan komputer.

Siswa ABK itu dapat memberikan jawaban secara manual dengan bantuan pendamping. Pihaknya telah berkoordinasi dengan Kemendikbud, bahwa satu siswa tuna daksa bisa dilayani dengan dikirim soal yang bisa dicetak.

“Nanti kami diberikan akses oleh pusat untuk bisa membuka soal 15 menit sebelum UNBK dimulai. Itu prosesnya pakai token juga pakai aplikasi khusus, kemudian sekolah yang akan melakukan print out soal itu. Kami sudah sampaikan perangkat seperti printer harus siap dan bisa dioperasikan dengan baik,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Jogja Edy Heri Suasana mengatakan, pihaknya menyiapkan sekitar 100 pendamping untuk mendukung kelancaran pelaksanaan UN bagi ABK. Dinas Pendidikan sepenuhnya memberikan layanan terbaik untuk para ABK agar dapat terpenuhi haknya untuk menuntut ilmu salahsatunya memfasilitasi pelaksanaan UN sesuai kebutuhan mereka.

“Untuk tuna netra ini kami akan koordinasikan dengan Disdikpora DIY kaitanya dengan translate ke braille, kalau nanti dalam braille tidak ada ya bisa dibantu dengan guru pendamping kemudian ada pengawas khusus juga,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya