SOLOPOS.COM - Aktivitas pedagang takjil di Pasar Ramadan kawasan Manahan Solo, Jumat (24/4/2020). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO Status Kejadian Luar Biasa (KLB) pandemi virus corona di Kota Solo tidak menyurutkan belasan pedagang mencari penghasilan dari berjualan takjil di pasar dadakan kawasan Manahan.

Salah satunya Sri Wahyuningsih, warga Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo yang menjadi pedagang takjil dadakan di pasar dadakan kawasan Manahan. Ia bersama rekannya mencoba peruntungan menambah penghasilan selama bulan Ramadan di tengah pandemi virus corona.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dengan tetap memakai masker, ia melayani pembeli olahan minumannya di pasar takjil dadakan di pinggir Jl. Menteri Supeno, Manahan, Solo. Ini merupakan kali keenam dia berjualan takjil dadakan.

Berjualan takjil pada Ramadan kali ini terasa berbeda lantaran di tengah pandemi Covid-19. Meski demikian Sri Wahyuningsih tetap mencoba berjualan takjil pasar dadakan di kawasan Manahan, Solo.

20.095 Pemudik Pulang ke Klaten, Paling Banyak Menuju Bayat

Satu demi satu pengendara mampir membeli dagangannya tanpa turun dari sepeda motor. Menurutnya jumlah pembeli masih cukup banyak, namun pedagang cenderung berkurang.

“Hari pertama bulan Ramadan saya coba berjualan 75 cup minuman dahulu. Melihat situasi apakah kondisi seperti saat ini masih cukup ramai pembeli. Kalau saya lihat pembeli masih ramai tetapi penjual takjilnya yang sepi,” ujarnya saat ditemui Solopos.com, di sela-sela kegiatannya, Jumat (24/4/2020).

Sri Wahyuningsih menambahkan, di tahun-tahun sebelumnya dalam sehari ia bisa menjual sebanyak 200 cup minuman meskipun penjual takjil di kawasan Jl. Menteri Supeno mencapai seratusan orang.

Ia menyebut semula berencana tidak ada rencana untuk berjualan. Namun penghasilan dari pekerjaan utamanya sebagai penjual warung makan menurun drastis.

Ketika Wali Kota Solo Rudy Ikut Ronda Malam, Diiringi Lagu Do Manuto

Ikuti SOP Pencegahan Covid-19

Sri Wahyuningsih menyebut aktivitas jual belinya tetap mengikuti prosedur kesehatan pencegahan Covid-19. Selain memakai masker, sebagai penjual makanan ia mengaku rajin mencuci tangan.

Sri Wahyuningsih menambahkan, belum ada petugas yang meninjau lokasi pasar takjil dadakan di Manahan, Solo pada hari pertama puasa. Dia berharap aparat keamanan tidak melarang aktivitas pedagang takjil di kawasan tersebut.

“Seharusnya tidak dipermasalahkan penjual takjil ini. Seluruh pedagang memakai masker dan pembeli tidak makan di tempat. Seluruhnya membawa pulang makannnya,” papar Sri Wahyuningsih.

DIJUAL CEPAT: HP Samsung (E-1272)

Sementara itu, pedagang takjil lainnya, Berlina, menyebut situasi saat ini sangat berbeda sekali dengan tahun lalu. Menurutnya, Ramadan tahun lalu sangat ramai dipenuhi penjual dan pembeli takjil.

Bahkan Jl Menteri Supeno, Solo, yang menjadi pasar takjil dadakan sering kali macet dikarenakan aktivitas jual beli. Ia mengaku awal Ramadan ini masih tahap penjajakan untuk mengetahui kondisi aktivitas jual beli di pasar dadakan itu.

“Tadi pagi sudah ke pasar lalu siangnya persiapan, tapi ini buat sedikit dahulu. Saya khawatir kalau buat menu takjil sangat banyak malah tidak habis,” papar Lina sapaan akrabnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya