SOLOPOS.COM - Produsen cat PT Avia Avian Tbk. (AVIA) dari Grup Tancorp, resmi menjadi perusahaan tercatat ke-50 di Bursa Efek Indonesia sepanjang 2021 pada Rabu (8/12/2021). (Bisnis.com-Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA — Grup Tancorp milik taipan Hermanto Tanoko, Rabu (8/12/2021), membawa PT Avia Avian Tbk. (AVIA) melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Avian menjadi perusahaan tercatat ke-50 di BEI pada 2021. Dengan harga pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) Rp930, Avian menghimpun dana penawaran umum saham perdana senilai Rp5,76 triliun.

Sebelumnya, Grup Tancorp Avian menetapkan harga penawaran di kisaran Rp780-Rp930. Dengan demikian, produsen cat tembok Avian ini menetapkan harga IPO di batas atas dan berpotensi mengantongi dana segar sebanyak Rp5,76 triliun. Berdasarkan prospektus yang terbit di harian Bisnis Indonesia pada Rabu (1/12/2021), Avia Avian akan melepas sebanyak-banyaknya 6,2 miliar saham baru dengan nilai nominal sebesar Rp10 atau mewakili 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor setelah IPO.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Sebagian besar dana IPO jumbo akan digunakan Avia Avian untuk modal kerja dan menyuntik modal ke anak usaha. Avia Avian menjelaskan sebanyak 52,77 persen dari dana IPO akan digunakan untuk modal kerja a.l. pembayaran kepada pemasok, pembelian persediaan, biaya operasional, dan modal kerja lainnya. Sekitar 16,82 persen akan disuntikkan melalui penambahan modal ke PT Tirtakencana Tatawarna untuk digunakan sebagai modal kerja.

Baca juga: Investor Milenial Tumbuh, Pasar Modal Himpun Dana Rp335,8 Triliun

Ekspedisi Mudik 2024

Sementara itu, sekitar 13,94 persen akan digunakan Avia Avian untuk belanja modal fasilitas manufaktur ketiga di Cirebon, fasilitas manufaktur eksisting, serta pusat-pusat distribusi. Adapun, rencana ini akan dieksekusi pada 2022 – 2024. Sisanya sekitar 16,47 persen akan digunakan oleh Avia Avian untuk melunasi pokok utang bank perseroan dan entitas anak.

Laba Bersih Meningkat

Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dalam aksi IPO ini adalah PT Mandiri Sekuritas. Sedangkan penjamin emisi efek adalah PT UBS Sekuritas Indonesia, PT Credit Suisse Sekuritas Indonesia, dan PT Morgan Stanley Sekuritas Indonesia. Berdasarkan laporan keuangan per 31 Mei 2021, Avia Avian mencatatkan penjualan neto sebesar Rp2,70 triliun atau naik 32,29 persen secara tahunan dari sebelumnya Rp2,04 triliun.

Sedangkan laba bersih meningkat 101,07 persen menjadi Rp603,46 miliar dari periode yang sama tahun lalu Rp300,12 miliar. Di samping IPO, pemegang saham Avia Avian juga seperti PT Tancorp Surya Sentosa, PT Wahana Lancar Rejeki, Archipelago Investment Pte. Ltd., Robert Christian Tanoko, Rudi Tanoko, dan Rony Tanoko juga melakukan penawaran terbatas (private placement).

Baca juga: 12.12 Jadi Momen Puncak Festival Belanja Indonesia

Private placement secara keseluruhan sejumlah 5,57 miliar saham atau 10 persen dari modal ditempatkan dan disetor sebelum IPO. Pelaksanaan private placement setelah pencatatan saham di BEI dengan harga penawaran yang saham dengan harga penawaran umum.

Susunan pemegang saham Avia Avian setelah IPO dan private placement menjadi sebagai berikut, Tancorp Surya Sentosa 36,6 persen, Wahana Lancar Rejeki 32,49 persen, Archipelago Investment 6,3 persen, Robert Christian Tanoko 2,24 persen, Rudi Tanoko 1,68 persen, Rony Tanoko 1,68 persen, masyarakat 19 persen, ESA 0,2 persen.

Pada Rabu, saham anyar PT Avia Avian Tbk. (AVIA) terpantau dilepas investor asing dalam transaksi tutup sendiri atau crossing senilai Rp5,24 triliun. Mengutip data Bloomberg, saham dengan ticker AVIA itu jeblos menyentuh level auto reject bawah (ARB) dengan penurunan 6,99 persen menjadi Rp865.

Di hari pertamanya diperdagangkan di pasar sekunder, saham AVIA telah ditransaksikan sebanyak 35.569 kali untuk sejumlah 671,56 juta saham dengan nilai turn over Rp601,19 miliar.

Baca juga: Wanita Berpengaruh Dunia, Ini Peringkat Sri Mulyani dan Nicke Widyawati

Namun demikian, data konsultan keuangan D’Origin menunjukkan telah terjadi transaksi crossing atas saham AVIA senilai Rp5,24 triliun saat harga berada di level Rp930 atau di harga IPO. Adapun, saham AVIA sempat menyentuh level tertingginya Rp970 sesaat setelah perdagangan dibuka sebelum amblas ke zona merah. AVIA terkena ARB di sekitar pukul 11.00 WIB. Kapitalisasi pasar perseroan tercatat Rp53,59 triliun.

Meningkatkan Modal Dasar

Sebelumnya, Presiden Direktur Avia Avian Wijono Tanoko mengatakan penawaran umum saham perseroan berhasil menarik minat investor ternama dari global, Sovereign Wealth Fund (SWF), dan institusi domestik.

“Sempat mengalami oversubscribed. Dengan jumlah penawaran Rp10,95 triliun, pendaftaran ini merupakan IPO terbesar yang pernah ada di Asia untuk sektor cat, IPO kedua terbesar untuk sektor cat secara global, dan IPO ketiga terbesar di Indonesia sejak 2008,” tulis Wijono dalam siaran pers, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: PPKM Level 3 Nataru Dibatalkan, Ini Dampaknya untuk Pelaku Usaha

Segera setelah mencatatkan sahamnya di BEI, PT Avia Avian Tbk. langsung menginjeksikan modal kepada anak usaha. Dalam keterbukaan informasi, Sekretaris Perusahaan Avia Avian Kurnia Hadi Sinanto menyampaikan perseroan meningkatkan modal dasar, modal ditempatkan, dan modal disetor di PT Tirtakencana Tatawarna (TKTW) yang merupakan entitas anak perseroan.

Adapun, transaksi ini dilakukan pada 8 Desember 2021. Emiten dengan kode saham AVIA tersebut mengambil 2,83 juta saham di PT Tirtakencana Tatawarna atau senilai Rp1,41 triliun. Wijono Tanoko yang merupakan Direktur Utama Avia Avian dan Komisaris Utama Tirtakencana Tatawarna mengambil bagian 2 saham atau senilai Rp1 juta.

“Tujuan peningkatan modal oleh TKTW akan digunakan untuk modal kerja sebesar Rp950 miliar yang a.l. namun tidak terbatas pada pembayaran kepada pemasok, pembelian persediaan, biaya operasional, dan modal kerja lainnya,” tulis Kurnia, Kamis (9/12/2021). Selanjutnya modal senilai Rp85 miliar akan diguanakan sebesar Rp85 miliar untuk infrastruktur TI, peralatan kantor, dan kendaraan operasional di TKTW. Sisanya Rp380 miliar digunakan untuk melunasi utang pokok bank kepada Bank Mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya