Solopos.com, SOLO - Kontingen pencak silat Indonesia mampu mengoleksi dua emas, tiga perak, dan dua perunggu pada ajang SEA Games 2019 di Subic Bay Exhibition Center, Filipina, Kamis (5/12/2019). Salah satu penyumbang medali adalah atlet asal Karangpakel, Trucuk, Klaten, Mustakim Khoirudin.
Atlet yang tercatat sebagai salah satu atlet Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo tersebut meraih perak di kategori tanding kelas A putra. Di babak final, Mustakim harus mengakui keunggulan pesilat Thailand, Thamkaeo Nitinai dengan skor 1-4.
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Mustakim yang berada di kubu merah hampir tak mampu mengimbangi keganasan Nitinai. Dari statistik pertandingan, Mustakim memang mendominasi serangannya dengan tendangan atau tercatat 84 persen. Atlet kelahiran 5 Januari 2001 itu hanya mampu menunjukkan teknik dropping sebanyak 15 persen. Sementara 1 persen lainnya adalah teknik pukulan.
Sang lawan, Nitinai, lebih mampu menyeimbangkan teknik serangannya. Ia menggunakan 67 persen tendangan, 18 persen dropping, dan 16 persen pukulan. Pada laga tersebut, Khoirudin kalah 1-4.
Pelatih Pencak Silat UNS, Bahrul Ulum Muhammad, mengatakan jajaran pelatih pencak silat UNS tetap bangga dengan hasil yang diraih Mustakim meskipun sang atlet hanya mampu naik podium dua. Mustakim menjadi satu-satunya wakil UNS yang dipanggil memperkuat kontingen pencak silat Indonesia.
Bahrul menilai masa depan Mustakim untuk meraih prestasi masih terbuka lebar. Saat ini, Khoirudin masih duduk di semester III Fakultas Keolahragaan (FKOR) UNS sehingga kesempatannya untuk kembali terpilih sebagai atlet pelatnas masih terbuka.
“Semoga Mustakim kelak mampu meraih prestasi maksimal. Setelah SEA Games 2019, ia mungkin akan fokus ke Pekan Olahraga Nasional [PON] 2020 di Papua. Di PON, ia akan naik kelas dari kelas A ke B, tentu tantangannya juga semakin berat,” ujarnya saat dihubungi Solopos.com, Kamis (5/12/2019).
Dua emas pencak silat diraih Suci Wulandari yang turun di kategori tanding kelas A dan Puspa Arum Sakti yang merebut emas nomor seni tunggal putri. Untuk seni putra, Indonesia dipastikan gagal.