SOLOPOS.COM - Pelatihan tenaga vaksinator yang dilaksanakan Disnakkan Grobogan untuk anggota TNI dan Polri, Jumat (29/7/2022). (Istimewa)

Solopos.com, PURWODADI — Kabupaten Grobogan belum terbebas dari penyakit mulut dan kuku atau PMK. Untuk itu Dinas Peternakan dan Perikanan atau Disnakkan Grobogan melakukan sejumlah upaya.

Menurut Kepala Disnakkan Grobogan Riyanto, upaya yang sudah dilaksanakan adalah mengawasi lalu lintas ternak yang memasuki Kabupaten Grobogan.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Selain itu dilaksanakan vaksinasi terhadap ternak yang berisiko terkena penyakit mulut dan kuku di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Grobogan.

Saat ini memang belum ada kecamatan yang terbebas dari penyakit mulut dan kuku. Tidak hanya ternak sapi, PMK juga menyerang kerbau serta kambing.

Mengenai kasus PMK yang terjadi di Kabupaten Grobogan menurut Riyanto, hingga 28 Juli 2022, sudah mencapai 2.238 kasus di mana kasus aktif ada 852.

Baca juga: Kebangetan! 11 Satpam RS Kariadi Aniaya Terduga Pencuri Hingga Mati

Upaya vaksinasi terus dilakukan Disnakkan Grobogan sebagai upaya pencegahan penyebaran PMK terhadap hewan ternak yang masih sehat.

Hanya saja lanjut Riyanto, keterbatasan tenaga vaksinator yang dimiliki Disnakkan Grobogan menjadikan kegiatan vaksinasi PMK lambat.

Untuk itu, Disnakkan Grobogan menggandeng Kodim 0717/Grobogan dan Polres Grobogan untuk memberikan pelatihan tenaga vaksinator kepada anggota TNI dan Polri.

Kegiatan yang dilaksanakan di Aula Disnakkan Grobogan, Jumat (29/7/2022) diikuti lima anggota Polri dari Polres Grobogan dan lima anggota TNI dari Kodim 0717/Grobogan.

Baca juga: Bahas Tahapan Pemilu, KPU Grobogan Undang Partai Politik

Sebagai instruktur dari Disnakkan Grobogan adalah Kepala Disnakkan Grobogan Riyanto. Dalam kesempatan tersebut Riyanto mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk menambah tenaga vaksinator.

“Saat adanya penambahan jumlah vaksin dengan jumlah besar, dan tenaga vaksinator dari Disnakkan Grobogan tidak mencukupi sehingga perlu ditambahkan tenaga dari unsur TNI dan Polri,” kata Riyanto.

Hal ini lanjutnya, sesuai dengan arahan Kepala Satgas Penanganan PMK Pusat, yaitu melibatkan unsur TNI Polri sebagai tenaga vaksinator. “Saat ini tingkat kesembuhan ternak yang terkena PMK juga cukup tinggi yaitu 1135 ekor. Jadi kasusnya semakin menurun,” jelas Riyanto.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya