SOLOPOS.COM - Dua tiang bambu berukuran besar menyangga dua struktur kuda-kuda rangka atap di ruang Kelas I SDN 2 Toyogo, Sambungmacan, Sragen, Sabtu (4/12/2021). (Solopos.com/Tri Rahayu)

Solopos.com, SRAGEN — Selain ruang pratik pembelajaran yang ambruk pada Minggu (28/11/2021), ada dua ruangan lain di SDN 2 Toyogo, Sambungmacan, Sragen yang struktur atapnya disangga bambu. Yakni, ruang Kelas I dan Kelas II .

Salah satu kuda-kuda atap ruang Kelas I sudah menggantung sehingga ruangan itu sudah setahun terakhir tak difungsikan. Sementara dua struktur kuda-kuda lain mengkhawatirkan sehingga tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) mulai Rabu (1/12/2021) lalu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Saat ditemui Solopos.com, Sabtu (4/12/2021), Kepala SDN 2 Toyogo, Sugiyono, menunjukkan dua ruangan yang atapnya bisa ambruk seperti yang terjadi di ruang praktik pembelajaran. Dua ruangan itu dikunci gembok dan dipasang tali rafia keliling teras supaya siswa tidak masuk ke ruang yang rawan ambruk itu.

Baca Juga: Atap Ruang Kelas SDN 2 Toyogo Sambungmacan Ambruk

“Ruang praktik pembelajaran itu dulunya juga ruang kelas. Dulu ada kelas paralel tetapi sejak beberapa tahun terakhir menurun jumlah siswanya dan sekarang ada 107 siswa. Atap ruang praktik pembelajaran yang ambruk itu karena lapuk. Sekilas kayu struktur atap masih bagus ternyata dalamnya sudah keropos. Kalau dimakan rengas ya seperti itu,” jelas Sugiyono.

Dia menyampaikan ada satu struktur kuda-kuda di ruang Kelas I yang sudah menggantung karena sudah remuk di bagian atasnya. Sugiyono berharap Pemkab Sragen seger memperbaiki ruangan yang rusak itu agar kegiatan belajar mengajar (KBM) berjalan lancar.

Di sisi lain, petugas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sragen mengecek kondisi gedung sekolah tersebut .

Baca Juga: Ngeri Banget, Jalan Gabugan-Sumberlawang Rusak parah, Sering Kecelakaan

Lebih jauh Sugiyono menerangkan KBM sekarang berlangsung secara terbatas. Siswa Kelas I menempati ruang komputer dan siswa Kelas II menempati perpustakaan yang terletak berdekatan dengan ruang praktik pembelajaran yang ambruk itu.

“Karena ada penilaian akhir semester maka jadwal masuknya digilir. Satu hari untuk kelas bawah dan satu hari berikutnya untuk kelas atas. Dengan siswa 107 orang itu terhitung terbanyak kelima se-Kecamatan Sambungmacan,” katanya.

Sugiyono khawatir kondisi ini bisa berdampak pada menurunnya jumlah siswa yang mendaftar ke sekolahnya. Atas dasar itulah, dia mendesak Pemkab Sragen supaya SDN 2 Toyogo mendapatkan prioritas anggaran perbaikan secepatnya.

Baca Juga: Protes Tanah Bengkok Harus Dilelang, Perangkat Desa Tanon Sragen Demo

Kabid Pembinaan Sekolah Dasar Disdikbud Sragen Sudarto sebelumnya sudah merencanakan langkah-langkah cepat dalam penanganan SDN 2 Toyogo. Dia menyampaikan langkah pertama dilakukan dengan memutakhirkan data pokok kependidikan (dapodik) tentang tingkat kerusakan ruang kelas agar bisa mendapat bantuan dari dana alokasi khusus (DAK). Langkah kedua, kata dia, diupayakan direhab dengan anggaran APBD perubahan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya