SOLOPOS.COM - Proyek Tol Semarang-Demak seksi II di Desa Sidogemah, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Selasa (26/1/2021). (Istimewa/Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, menargetkan proyek jalan Tol Semarang-Demak sudah bisa beroperasi atau bisa dilewati pada 2023 nanti.

Basuki menilai kehadiran Jalan Tol Semarang-Demak bisa semakin melengkapi konektivitas jaringan jalan di wilayah Jawa Tengah atau Jateng bagian utara. Selain itu, keberadaan tol itu juga menjadi penghubung kawasan strategis seperti pelabuhan, bandara, kawasan industri, dan kawasan pariwisata religi di wilayah Demak.

Promosi Keren! BRI Raih Enam Penghargaan di PR Indonesia Awards 2024

Oleh karenanya, Menteri PUPR meminta agar pembangunan Tol Semarang-Demak tetap memperhatikan aspek konstruksi, aspek waktu, dan aspek keuangan. Apalagi, jalan tol Semarang-Demak itu dibangun di atas perairan.

“Ini technical challenge, jadi harus benar-benar diperhatikan,” kata Basuki dikutip dari laman Kementerian PUPR, Rabu (6/7/2022).

Jalan Tol Semarang-Demak memiliki panjang sekitar 26,95 km yang dibagi dalam dua seksi. Seksi 1 adalah ruas Semarang atau Kaligawe-Sayung Demak sepanjang 10,64 km dengan biaya mencapai Rp10 triliun. Sedangkan Seksi 2 merupakan ruas Sayung-Demak sepanjang 16,31 km, yang progres pembangunannya telah mencapai 87,4% menelan biaya sekitar Rp4,7 triliun.

Baca juga: Tol Semarang-Demak Dibangun di Atas Perairan, Ini Pesan Menteri Basuki

Untuk seksi 1 telah dilaksanakan kontrak dengan paket pekerjaan peninggian Jembatan Kaligawe, elevated freeway, dan pile slab untuk 1A; pekerjaan tanggul laut dan jalan utama, On/Off Ramp, Jembatan Kali Babon dan Sayung, serta rest area dan Gerbang Tol 1B; pembangunan kolam retensi di Terboyo seluas 189 hektare dan Sriwulan 28 hektare, rumah pompa di Terboyo dan Sriwulan untuk 1C.

Pada seksi 1 juga sedang dilakukan trial embankment sepanjang 0,4 km dengan progres pengerjaan 7,63% dan diharapkan selesai pada Januari 2022 hingga 2 lapisan timbunan. Pengerjaan ini akan menjadi acuan untuk pembangunan tanggul laut pada paket kontraktual 1B pada Januari 2022 bertepatan mulai pekerjaan timbunan.

Tol Semarang-Demak yang terintegrasi tanggul laut dengan struktur timbunan di atas laut diperkuat dengan matras bambu setebal 13 lapis. Selain sistem matras bambu, penguatan kondisi tanah juga dilakukan dengan cara pemasangan material penyalir vertikal pra-fabrikasi atau PVD serta melaksanakan pembebanan menggunakan material pasir laut yang diambil menggunakan alat Trailing Suction Hopping Dredger (TSHD).

Baca juga: Wow! Pertama di Indonesia, Rest Area Tol di Semarang Ada di Tengah Laut

Pembangunan Tol Semarang-Demak yang terintegrasi dengan tanggul laut ini diharapkan juga menjadi solusi permasalahan banjir rob di wilayah Semarang Timur, khususnya Kaligawe dan Sayung di Demak. Harapannya, permasalahan banjir rob di pesisir Jateng, khususnya di wilayah Semarang dan Demak juga bisa teratasi pada 2023 nanti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya