SOLOPOS.COM - ilustrasi (google img)

ilustrasi (google img)

JAKARTA--Sebuah asteroid berdiameter 45 meter meluncur mendekati Bumi. Asteroid 2012 DA14 ini akan berada dalam jarak paling dekat dengan Bumi pada 15 Februari 2013 mendatang. Amankah Bumi?

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Jarak terdekatnya diperkirakan 20 ribu kilometer pada tahun depan. Dilihat dari skala astronomi ini adalah jarak yang dekat. Bagi Bumi sendiri, asteroid ini tidak akan berdampak, karena asteroid hanya melintas,” ujar Profesor Riset Astronomi Astrofisika Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, dalam perbincangan dengan detikcom.

Saat berada di titik terdekat dengan Bumi, asteroid ini bisa dilihat. Namun dari Bumi, asteroid ini hanya terlihat seperti bintang redup dan hanya bisa dilihat dengan menggunakan teleskop.

“Kalau potensi tabrakan dengan satelit yang ada di ruang angkasa memang ada. Tapi saya kira potensinya kecil,” imbuh alumnus Universitas Kyoto Jepang ini.

Tabrakan dengan satelit, imbuh Djamaluddin, ada potensinya lantaran asteroid itu masuk ke dalam wilayah satelit lantaran berada di ketinggian sekitar 20 ribu km. Djamaluddin memperkirakan Asteroid 2012 DA14 akan berpapasan dengan satelit-satelit.

Jika asteroid melintas dengan jarak lebih dekat dari Bulan, artinya telah memasuki wilayah orbit satelit. Asteroid yang melintas dekat dengan Bumi secara internasiponal telah menjadi perhatian. Karenanya asteroid yang melintas dekat bumi menjadi perhatian untuk terus dipantau.

“Asteroid 2012 DA14 merupakan salah satu dari sekian asteroid yang melintas dekat dengan Bumi. Kemungkinan kecil tabrakan dengan satelit karena ruang yang ditembus jauh lebih luas,” papar pria berkacamata ini.

Asteroid jenis ini memang tergolong kecil, namun dilihat dari potensi bahayanya terhadap Bumi tergolong besar. Sebab asteroid pernah jatuh di Bumi dan membahayakan manusia.

“Asteroid pernah jatuh di Teluk Bone pada 2009 lalu, di mana ukurannya 9 meter. Lalu pernah ada juga pecahan komet di Tunguska, Siberia Tengah, Rusia pada 1908. Ukuran komet itu sekitar 30 meter. Lalu jatuhnya asteroid berukuran sekitar 100 meter juga mengakibatkan punahnya dinosaurus 60 juta tahun lalu,” papar Djamaluddin.

Pemantauan asteroid, sambungnya, tidak hanya dilakukan saat objek tersebut melintas di dekat Bumi saja. Pemantauan juga dilakukan dengan melihat evolusi orbitnya. Selain Asteroid 2012 DA14, Asteroid 2011 AG5 juga menjadi perhatian. Pernah diperkirakan Asteroid 2011 AG5 akan menabrak Bumi pada 2040.

“Asteroid 2011 AG5 beberapa kali lintasannya berpapasan dengan Bumi sehingga memiliki potensi bahaya. Tapi setelah dipantau terus, ternyata lintasannya jauh. Hanya saja asteroid itu kan tidak sekali saja mengorbit. Asteroid yang dekat dengan Bumi periode orbitnya sekitar 1 tahunan, jadi saat berputar belum tentu selalu papasan dengan Bumi,” tutur Djamaluddin.

Dia menyampaikan hingga saat ini, sejak adanya proyek pengamatan asteroid dekat Bumi yang dilakukan sekitar 1980-an, terdeteksi 8.000 lebih asteroid di sekitar Bumi. Jarak asteroid-asteroid ini ini jaraknya sekitar 150 juta km dari matahari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya