Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Karanganyar, Didik Joko Bakdono, mengatakan armada Damkar Karanganyar hanya berupa satu unit mobil dan satu unit tangki air. Sementara jumlah personel damkar sebanyak 25 orang yang bekerja sesuai shift. “Armada damkar memang minim, kami sudah mengajukan tambahan armada namun tidak dapat terealisasi karena anggaran terbatas,” katanya.
Idealnya, dengan jumlah penduduk Karanganyar sekitar 900.000 jiwa maka armada damkar yang dimiliki Pemkab minimal berjumlah 10 unit. Armada tersebut disebar di lima pos damkar yakni Colomadu, Jumapolo, Matesih, Mojogedang dan Karanganyar. Sehingga apabila terjadi kebakaran maka unit damkar langsung merespon dengan mendatangi lokasi kejadian.
Selama ini, apabila terjadi kebakaran maka pihaknya meminta bantuan damkar dari Solo dan Sragen yang jaraknya berdekatan dengan Karanganyar. Tak hanya itu, pihaknya juga selalu berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karanganyar. “Kami hanya bisa meminta bantuan damkar dari Solo atau sukarelawan BPBD karena kondisinya seperti ini,” paparnya.
Sementara Kabid Pemadam Kebakaran DKP Karanganyar, Sutardi, menjelaskan sebenarnya armada damkar berjumlah dua unit mobil. Namun, salah satunya tak layak dioperasionalkan karena berusia tua. Pihaknya telah berkali-kali mengusulkan penambahan armada damkar baik kepada Pemkab Karanganyar maupun Pemprov Jateng. Namun, hingga kini, tambahan armada damkar belum terealisasi karena anggaran terbatas.
Pihaknya bakal melakukan pemeriksaan di setiap perusahaan maupun kantor yang memiliki peralatan damkar seperti racun api. Setiap perusahaan atau pabrik wajib memiliki racun air yang digunakan untuk mengantisipasi jika terjadi kebakaran. “Sebenarnya mobil damkar yang ada juga harus diremajakan karena pembuatannya pada 1997. Kami sudah mengejukan tambahan armada namun belum terealisasi,” tambahnya.