Solopos.com, BOYOLALI — Aparatur Sipil Negara atau ASN Pemkab Boyolali akan kembali masuk kerja di kantor masing-masing mulai 1 Juli 2020. Namun, ASN perempuan yang hamil dan menyusui masih diperbolehkan bekerja di rumah.
Saat ini Pemkab Boyolali masih menerapkan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah bagi sebagian ASN akibat pandemi Covid-19. Sekretaris Daerah (Sekda) Boyolali, Masruri, meminta para ASN tetap menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 saat bekerja di kantor.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
“Nanti mulai 1 Juli semua ASN sudah kembali bekerja di kantor masing-masing. Kami berpesan agar ASN tetap menjaga jarak satu sama lain, menjaga kesehatan, dan menghindari kerumunan,” ujarnya, Senin (29/6/2020).
Anak 15 Tahun Ke Bawah Dilarang, Warga Solo Ngemal Di Daerah Tetangga
Ia menambahkan apel bagi ASN Pemkab Boyolali setelah bekerja kembali di kantor tetap dilaksanakan di masing-masing organisasi perangkat daerah (OPD). Apel dilaksanakan dengan catatan mereka harus menjaga jarak.
Selain itu, masing-masing kantor wajib menyediakan fasilitas kesehatan sesuai protokol, yakni hand sanitizer dan wastafel atau tempat cuci tangan.
Sementara itu, meski ketentuan bekerja di kantor ini wajib, Pemkab memberi pengecualian bagi ASN atau pegawai perempuan yang tengah hamil atau menyusui.
Positif Covid-19 Sukoharjo Tambah 2 Orang, Lagi-Lagi Perantau Pulang Kampung
“Yang hamil atau yang menyusui masih diperbolehkan untuk bekerja dari rumah. Sedangkan bagi yang sakit, juga tidak usah masuk kerja dulu sampai sembuh,” imbuh Masruri.
Risiko Sedang
Seperti diketahui kebijakan WFH atau bekerja dari rumah bagi ASN Pemkab Boyolali diterapkan untuk mencegah penularan virus corona atau Covid-19 selama beberapa waktu terakhir.
Saat ini di Boyolali jumlah kasus positif Covid-19 belum menunjukkan tanda-tanda menurun. Boyolali masih masuk zona oranye atau kategori risiko sedang untuk penularan Covid-19.
3 Kontak Erat Pasien Positif Covid-19 Wonosegoro Boyolali Reaktif Rapid Test
Berdasarkan data di situs https://covid19.boyolali.go.id/, total ada 63 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Boyolali hingga Senin (29/6/2020). Dari jumlah itu 30 orang di antaranya masih berstatus pasien aktif dan dirawat.
Sisanya sebanyak 31 orang sudah sembuh dan satu orang meninggal dunia. Jumlah pasien dalam pengawasan atau PDP totalnya 275 orang dengan perincian 35 orang masih dalam pengawasan. Sisanya 240 orang sudah selesai pengawasan atau sembuh.