SOLOPOS.COM - Asmara Abigail. (Instagram/@asmaraabigail)

Solopos.com, SOLO-Kabar artis datang dari Asmara Abigail yang kini tengah menggelar kampanye bersama dengan BenihBaik.com untuk peduli konservasi penyu di Bali.  Pemeran Perempuan Tanah Jahanam itu mengajak orang-orang untuk bersama-sama peduli konservasi penyu di Pulau Serangan.

Pulau ini berada di wilayah Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Provinsi Bali, Indonesia, tepatnya di selatan pantai Sanur. Pulau ini juga terkenal sebagai pusat konservasi kura-kura dan penyu. Pulau Serangan kini difokuskan untuk konservasi dan bukan untuk tujuan komersialisasi penyu dan kura-kura.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Asmara Abigail ingin terlibat dalam upaya konservasi penyu ini karena sejak dua tahun organisasi nirlaba tersebut berusaha untuk menekan biaya tanpa harus mengurangi standar perawatan tiga jenis penyu di penangkaran. Karena itu dia menggugah kepedulian semua pihak untuk peduli atas upaya konservasi penyu di Bali ini.

Baca Juga: Inilah Pusat Konservasi Elang di Garut

“Sayangnya, sejak beroperasi 17 tahun lalu TCEC menghadapi krisis finansial. Krisis terbesar sejak pandemi Covid-19. Organisasi nirlaba ini berharap besar dari orang-orang yang memiliki kepedulian untuk membantu melalui sumbangan, sebab sumbangan tersebut sangat berarti karena pandemi ini,” kata Asmara Abigail seperti dikutip dari Antara pada Senin (24/1/2022).

Di sini juga banyak kegiatan konservasi yang dilakukan seperti merelokasi telur penyu di pantai dan dibawa ke tempat penangkaran untuk ditetaskan, kemudian setelah menetas, penyu yang berupa tukik ini akan dikembalikan ke habitatnya.

Baca Juga: Hutan Mangrove Pemalang Kena Sasaran Konservasi dari KKP

Penyu merupakan binatang yang sudah ada sejak jutaan tahun lalu. Kemampuan adaptasinya yang tinggi membuat penyu bisa bertahan hingga saat ini walaupun penyu sudah dikatakan sebagai hewan langka dan dilindungi. Di dunia ada tujuh jenis penyu yang masih hidup, enam di antaranya ada di Indonesia dan dilindungi di Turtle Conservation and Education Center (TCEC). Turtle Education and Conservation Center (TCEC) berada di Jalan Tukad Wisata No. 4, Kelurahan Serangan, Denpasar.

TCEC merupakan wahana konservasi yang diprakarsai oleh sejumlah tokoh pelestarian lingkungan di Bali, WWF, dan Pemerintah Provinsi Bali. Pilot project tempat ini dimulai pada tahun 1982, atas prakarsa antara lain Menteri Riset dan Teknologi ketika itu, B.J. Habibie.  Biaya terbesar dari TCEC adalah biaya pakan penyu. Sebelumnya TCEC masih bisa mengatasi tanggungan pakan ikan dan rumput laut yang mana merupakan pakan yang baik untuk reptil tersebut, pada saat itu komunitas bisa fokus dalam kegiatan penting mengedukasi dan melatih masyarakat umum.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya