SOLOPOS.COM - Ilustrasi gerbang masuk Kabupaten Cilacap. (cilacapkab.go.id)

Solopos.com, CILACAP — Kabupaten Cilacap adalah satu-satunya wilayah di Provinsi Jawa Tengah yang penamaannya mirip dengan nama-nama kota/kabupaten di Provinsi Jawa Barat.

Tentu ada sejarah di balik berdirinya kabupaten yang dikenal sebagai lokasi PLTU-nya ini. Dihimpun dari Cilacapkab.go.id, Selasa (24/5/2022), sejarah Kabupaten Cilacap dibagi dalam dua zaman, yaitu zaman kerajaan Jawa dan zaman kolonialisme Belanda.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada zaman kerajaan Jawa, sejarah Kabupaten Cilacap diawali dari kerajaan Mataram Hindu hingga kerajaan Surakarta. Pada akhir masa Kerajaan Majapahit (1294-1478), daerah cikal bakal Kabupaten Cilacap terbagi dalam beberapa wiayah, yaitu kekuasaan Kerajaan Majapahit, Adipati Pasir Luhur, dan Kerajaan Pakuan Pajajaran.

Menurut pakar sejarah Husein Djayadiningrat, Kerajaan Hindu Pakuan Pajajaran menyerahkan daerah kekuasaannya atas Kabupaten Cilacap di sisi barat setelah dikalahkan Kerajaan Islam Banten dan Cirebon pada 1579. Sehingga bagian barat Kerajaan Pakuan Pajajaran diserahkan oleh Kerajaan Cirebon.

Ekspedisi Mudik 2024

Pada saat yang bersamaan pula, Kesultanan Pajang berhasil menguasai wilayah timur wilayah cikal bakal Kabupaten Cilacap. Saat Kesultanan Pajang diserahkan kepada Kesultanan Mataram Islam pada 1587-1755, wilayah cikal bakal Kabupaten Cilacap secara otomatis menjadi bagian Kesultanan Mataram Islam.

Baca Juga: SMA Tertua di Indonesia Ternyata ada di Jawa Tengah, Ini Lokasinya!

Dibentuk Pemerintah Hindia Belanda

Sementara itu, pada zaman penjajahan Belanda, dibentuk sistem pemerintahan Onder Afdeling berdasarkan keputusan Gubernur Jendral D.De Erens pada 17 Juli 1839. Dalam keputusan tersebut dituliskan bahwa demi kepentingan pelaksanaan pemerintahan daerah yang lebih rapi di kawasan Banyumas selatan, maka dibentuklah Onder Afdeling Cilacap untuk distrik-distrik di bagian selatan yang dikepalai Asisten Resident

Baca Juga: Begini Kesaksian Pekerja Pabrik di Semarang saat Tanggul Laut Jebol

Sedangkan dalam pembagian wilayah, berdasarkan Besluit atau Surat Keputusan Pemerintah Hindia Belanda pada 27 Juni 1841 Nomor 10 menyatakan bahwa Dayeuhluhur dipisahkan dari Kabupaten Banyumas dan dijadikan satu dengan Onder Adeling Cilacap.

Kota Cilcap sebagai ibu kota menjadi tempat kedudukan Kepala Bestuur Eropa, Asisten Residen, dan Kepala Besturr Pribumi Rangga atau Onder Regent.

Pada masa Residen Banyumas ke-9, Van de Moore mengajukan usul kepada Pemerintah Hindia Belanda pada 3 Oktober 1855 terkait pembentukan Kabupaten Cilacap. Permohonan ini juga telah mendapat tanda tangan dari Gubernur Jendral Duijmaer dan diserahkan kepada Menteri Kolonial Kerjaan Belanda dalam Kabinet Sreserpt pada 29 Desember 1855 Nomor 86, dan surat rahasia Menteri Kolonial tanggal 5 Januari 1856 Nomor 7/A dan telah disampaikan kepada Gubernur Jendral Hindia Belanda.

Permohonan ini secara resmi mendapat persetujuan dari Raja Belanda setelah menerima dokumen permohohan pada 21 Maret 1856 sehingga ditetapkanlah secara resmi dari status sebelumnya Onder Afdeling Cilacap menjadi Regentschap Cillacap (Kabupaten Cilacap) yang sekaligus oleh Pemerintah Kabupaten Cilacap pasca-merdeka dijadikan sebagai perayaan hari jadi Kabupaten Cilacap.

Baca Juga: Tanggul di Semarang Jebol, PLN Respons Cepat Amankan Jaringan Listrik

Sedangkan kisah di balik penamaan ‘Cilacap’ berasal dari beragam cerita. Berdasarkan penelusuran Solopos.com, salah satu kisah penamaannya berasal dari kata ‘cacab’ yang dikenal oleh masyarakat Cilacap hingga sekarang sebagai cara menanam tanaman di lahan yang berair. Sedangkan imbuhan ‘Ci’ dipengaruhi oleh Bahasa Sunda yang berarti air.

Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, sebagian kawasan cikal bakal Cilacap saat itu berada di bawah kerajaan Pakuan Pajajaran sehingga banyak masyarakat Sunda yang mendiami wilayah Cilacap hingga sekarang

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya