SOLOPOS.COM - Rombongan DPC Asita berziarah ke makam Sultan Demak I R Abdul Fattah atau Raden Patah di kompleks Masjid Agung Demak, Jumat (7/12/2012). JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

Rombongan DPC Asita berziarah ke makam Sultan Demak I R Abdul Fattah atau Raden Patah di kompleks Masjid Agung Demak, Jumat (7/12/2012). 9JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri)

DEMAK – Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Association of the Indonesia Tours and Travel Agencies (Asita) Soloraya melirik pengembangan potensi wisata religi di kawasan Pakudjembara (Pati, Kudus, Demak, Jepara, Blora, Rembang).

Promosi Siap Layani Arus Balik, Posko Mudik BRImo Hadir di Rute Strategis Ini

Untuk merealisasikan hal itu, Asita Soloraya menggelar kunjungan ke sejumlah lokasi wisata religi bertajuk Explore Religious, Cultural and Beautiful Natural Landscape of Pakudjembara pada Jumat-Minggu (7-9/12/2012). Lokasi pertama yang dikunjungi adalah Masjid Agung Demak. Kedatangan rombongan Asita yang terdiri sekitar 20 orang disambut Ketua Takmir Masjid Agung Demak, Abdul Fattah dan Sekretaris Dinas Pariwisata, Sumirah.

Ekspedisi Mudik 2024

Dalam kesempatan itu, Ketua DPC Asita Soloraya, Suharto, mengatakan maksud kedatangan rombangan ingin mengetahui potensi wisata religi di Kabupaten Demak. Potensi wisata itu nantinya yang akan ditawarkan kepada wisatawan kalangan menengah ke atas. “Kami ingin mencoba menawarkan tempat wisata yang menarik sedikit mistis kepada wisatawan. Barangkali di sini ada tempat berdoa yang mudah dikabulkan. Tidak masalah jika kunjungan wisata itu harus malam hari. Nanti bisa kita kemas untuk ditawarkan kepada wisatawan,” papar Suharto.

Menanggapi hal itu, Ketua Takmir Masjid Agung Demak, Abdul Fattah, mengatakan kompleks Masjid Agung Demak merupakan tempat yang baik untuk berdoa. Hal itu dikarenakan Masjid Agung Demak selama ini tidak pernah sepi dari bacaan ayat-ayat suci Alquran, orang salat, baca tahmid, tasbih, dan lain-lain. “Objek wisata religi di sini [Masjid Agung]sifatnya hidup. Tempat ini selalu dikunjungi warga secara terus-menerus, baik untuk ziarah atau sholat. Selama 24 jam tidak pernah sepi. Berbeda dengan kunjungan wisata ke kawasan candi,” papar Fattah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya