SOLOPOS.COM - Gojek, sebagai bagian dari GoTo, berkomitmen untuk mendukung bangkitnya UMKM lokal dan industri logistik. (Istimewa)

Solopos.com, JAKARTA–Total aset PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) tercatat mencapai Rp151,123 triliun per Maret 2022, turun dari Rp155,13 triliun pada akhir 2021.

Dalam laporan keuangan GOTO per Maret 2022, total aset GOTO tercatat turun dari Rp155,13 triliun pada 31 Desember 2021 menjadi Rp151,13 triliun pada 31 Maret 2022.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penurunan terutama terjadi pada posisi kas dan setara kas yang menyusut menjadi Rp27,07 triliun dari Rp31,15 triliun pada akhir 2021.

Jumlah ekuitas perseroan turun menjadi Rp134,52 triliun pada kuartal I/2022 dari akhir 2021 senilai Rp139,02 triliun.

Hal ini seiring peningkatan akumulasi rugi dari Rp79,12 triliun menjadi Rp85,59 triliun.

Baca Juga: Mantap, Saham GOTO Salip BUKA

Kontribusi aset yang melampaui Rp150 triliun tersebut terutama berasal dari komponen Goodwill dalam aset tidak lancar yang mencapai Rp93,84 triliun per Maret 2022 dan akhir 2021.

Goodwill adalah aset tidak berwujud (intangible) dalam neraca keuangan sebuah bisnis. Oleh karena itu, kadang terjadi kesulitan untuk mengetahui cara menghitung goodwill yang nyata dan tepat.

Goodwill terjadi jika perusahaan berhasil membeli perusahaan lain di atas harga pasar yang terkategori aset bersih. Selisih pembelian itulah yang disebut aset goodwill.

Bisa disimpulkan goodwill adalah aset tak terwujud yang berupa selisih angka yang muncul dari kelebihan harga beli yang jauh di atas harga pasar dalam sebuah transaksi pembelian perusahaan.

Di sisi lain, jumlah liabilitas perseroan tercatat tidak jauh berubah pada kuartal I/2022 senilai Rp16,61 triliun dari akhir 2021 senilai Rp16,11 triliun.

Baca Juga: Saham GOTO Melonjak Kapitalisasi Pasar, Salip Astra dan Dekati Mandiri

Sementara itu, GOTO mencatatkan rugi diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai Rp6,47 triliun naik 2,57 kali lipat dibandingkan dengan kuartal I/2021 rugi bersih senilai Rp1,81 triliun.

Rugi bersih tersebut dikontribusikan dari beban-beban perseroan yang meningkat tajam seiring merger antara PT Aplikasi Karya Anak Bangsa dengan PT Tokopedia yang menghasilkan entitas induk GOTO.

Adapun, pengumuman merger kedua usaha rintisan ini dilaksanakan pada 17 Mei 2021.

Sebenarnya, setelah merger, pendapatan bersih grup meningkat 65,69% menjadi Rp1,49 triliun per kuartal I/2022 dibandingkan dengan Rp904,83 miliar pada kuartal yang sama tahun lalu.

Sayangnya, seiring penggabungan pendapatan, terjadi pula peningkatan beban perseroan. Beban pokok pendapatan GOTO pada kuartal I/2022 naik 75,32% dari Rp693,14 miliar menjadi Rp1,21 triliun.

Baca Juga: Indef: Kolaborasi GOTO dan Telkomsel Saling Menguntungkan

Selanjutnya, beban pokok penjualan dan pemasaran meningkat lebih tajam setara 6,66 kali lipat dari hanya Rp431,49 miliar menjadi Rp3,3 triliun.
Beban umum dan administrasi juga naik tajam 270,15% menjadi Rp2,58 triliun.
Beban pengembangan produk naik 85% menjadi Rp995,94 miliar, sementara beban penyusutan dan amortisasi naik 128% menjadi Rp761,46 miliar.

Adapun, beban operasional dan pendukung naik menjadi Rp434,79 miliar.
Beban-beban yang meningkat sepanjang kuartal I/2022 tersebut membuat GOTO mencatatkan rugi sebelum pajak penghasilan senilai Rp6,62 triliun melonjak 234,64% dari kuartal yang sama tahun lalu rugi senilai Rp1,98 triliun.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Aset GoTo Gojek Tokopedia Tembus Rp151 Triliun Karena Goodwiil, Apa Maksudnya?

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya