SOLOPOS.COM - Kampung Batik Kauman Solo. (Instagram/@explorekampungbatikkauman)

Solopos.com, SOLO — Kampung Kauman merupakan kampung tertua di Kota Solo, Jawa Tengah. Kampung ini memiliki deretn bangunan tua bergaya arsitektur Jawa-Belanda, berupa limasan dan joglo. Menurut catatan sejarah, keberadaan Kampung ini sudah ada seiring dengan berdirinya Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.

Selain kampung tertua di Kota Solo, kampung ini menjadi awal mula berkembangnya Islam di Kota Bengawan. Seorang sejarawan yang mengerti betul tentang asal-usul Kampung Wisata Batik Kauman, Soim, 35, mengatakan kampung Kauman lahir saat Paku Buwono III membangun Masjid Agung Keraton pada 1763 sampai dengan 1788.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Pada masa Keraton Kasunanan Solo masih berjaya, raja dalam menjelaskan tugasnya di bidang keagamaan dibantu oleh penghulu,” ucap Soim saat diwawancarai Solopos.com, Sabtu (26/2/2022).

Soim menambahkan dalam tugasnya, penghulu dibantu oleh abdi dalem dan ulama. Mereka semua diberi tempat di sekitar Masjid Agung Keraton hingga kini dikenal dengan Kauman.

Baca juga: Sejarah Solo: Laweyan, Kampung Batik Tertua di Indonesia

Kampung Batik Kauman

Kampung kecil ini mempunyai ciri khas tersendiri. Seperti Kampung Kentiran, Kampung Blodiran, Kampung Gerden, dan Kampung Modinan. Bukan hanya tempatnya ulama penyebar Islam, kampung ini pun mencatat sejarah dalam bisnis batik.

“Dahulu banyak abdi dalem yang membatik di dalam keraton dan kebetulan tinggal di Kampung Kauman. Seiring berjalannya waktu mereka membuat batik di rumah mereka masing-masing,” kata Soim.

Baca juga: Asal Usul Keraton Solo, dari Kartasura Rusak Jadi Surakarta

Soim menegaskan dulunya Kampung Kauman juga menjadi permukiman abdi dalem Keraton Solo yang mempertahankan tradisi dengan cara membuat batik.

Batik produksi warga Kauman memiliki motif klasik yang berdasarkan pakem keraton. Motif batik Kauman kebanyakan dipakai di Keraton Solo.

Baca juga: Kisah Mbok Mase, Wanita Tajir Juragan Batik di Kampung Laweyan Solo

“Sampai sekarang ada sekitar 45-an pengrajin batik yang masih aktif memproduksi. Tetapi sekarang sudah diregenerasi ke anak yang lebih muda oleh perajin atau pengusaha di Kampung Wisata Batik Kauman,” sambung Soim.

Dia berharap Kampung Batik tetap semakin dikenal, terutama oleh wisatawan dari luar Solo. Sebab, Kampung Batik Kauman layak menjadi destinasi wisata dengan ciri khas batik motif Keraton Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya