SOLOPOS.COM - SDN Kalangan Solo. (Pictagram)

Solopos.com, SOLO — Asal-usul keberadaan Kampung Kalangan di Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Kota Solo, Jawa Tengah, konon berkaitan dengan jejak kehidupan warga Suku Kalang alias Wong Kalang. Wong Kalang adalah kelompok suku yang bermukim di Pulau Jawa, khususnya di perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sejumlah literatur mencatat Wong Kalang sengaja hidup mengasingkan diri di dalam hutan. Mereka tercatat banyak bermukim di Kabupaten Blora dan Rembang serta Bojonegoro dan Tuban.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pada perjalanannya, Wong Kalang hidup berpindah-pindah ke berbagai tempat, termasuk ke Jogja dan Solo. Jejak kehidupan mereka di Kota Solo kabarnya dapat ditemukan di Kampung Kalangan, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Baca juga: Jejak Wong Kalang di Solo Ada di Kampung Kalangan Jebres

Abdi Keraton Solo

Ketua Komunitas Pencinta Sejarah Solo Societeit, Dani Saptoni, mengatakan, Wong Kalang dulu hidup di sekitar Keraton Solo. Wilayah tempat tinggal mereka kini bernama Kalangan di Kelurahan Jagalan, Jebres, Solo.

“Makanya sekarang ada Kampung Kalangan di Jagalan. Itu dulu permukiman para abdi dalem Kalang asli yang ikut membangun Keraton. Mereka jadi tukang dan mebeler,” urainya saat diwawancara Solopos.com beberapa waktu lalu.

Konon, beberapa warga Kalang pernah menjadi Abdi Dalem Keraton atau pengikut Paku Buwono II. Mereka dikenal mempunyai kemampuan lebih dalam hal pembangunan dan seni ukir kayu.

Dulu, mereka diberdayakan untuk membangun Keraton Solo. Salah satu bangunan peninggalan Wong Kalang yang masih bisa dilihat saat ini adalah Lojen Sasana Mulyo, rumah bagi putra raja.

Baca juga: Asale Kotagede Jogja: Tempat Wong Kalang Hidup Mewah

Asale Kampung Kalangan

Terkait asal usul Kampung Kalangan, Lurah Jagalan, Nanang Heri Tri Wibowo, membagikan sekelumit cerita. Dia tidak tahu persis apakah Kampung Kalangan itu berkaitan dengan Suku Kalang atau tidak. Namun sepengetahuannya kampung itu dulunya tempat tinggal para tukang kayu dari keraton.

“Begini, yen kuwi sejarah. Kalangan itu kan dulunya tempat pegawai atau tukang kayu dari Keraton. Dulu kan istilahe tukang kayu. Akhire kan bertempat tinggal di situ,” terang Nanang, panggilan akrabnya saat diwawancarai via ponsel, Kamis (17/2/2022).

Keberadaan tukang kayu Keraton Solo yang bermukim di wilayah Jagalan itu pun bertambah seiring berjalannya waktu. Sampai akhirnya nama wilayah itu disebut sebagai Kampung Kalangan yang berkaitan dengan jejak Wong Kalang.

“Dengan namanya Kalangan itu kan ada salah satu abdi dalem, istilahe tukang kayu, bertempat tinggal di situ. Ya lama-lama kan akhire ya nggawa kerabat, seperti itu. Jadi, profesinya sebagai tukang kayu, kerja di Keraton Kasunanan,” urainya.

Baca juga: Wong Kalang Pemilik Harta Karun di Blora: Penjaga Hutan & Ahli Kayu

Nanang yang merupakan warga asli Jagalan mengaku tidak tahu persis kali pertama kedatangan Wong Kalang di Jagalan, Solo. Yang pasti sudah sangat lama karena ketika dirinya masih anak-anak sudah ada wong Kalang di wilayah tersebut.

“Wah cilikanku wes ana e. Kan saya juga asli sini. [Saat Nanang anak-anak] Ya ada, sudah ada penghuninya di Kalangan. Ya biasa, mereka biasa, seperti orang-orang lainnya. Itu sebutan dari Keraton [wong Kalang] itu,” tegasnya.

Nanang menerangkan Kalangan adalah satu dari sembilan kampung yang ada di wilayahnya. Kampung Kalangan terletak di bagian selatan Jagalan. Namun ditanya apakah saat ini masih ada orang keturunan wong Kalang di kampung tersebut, laki-laki paruh baya itu mengaku tak tahu.

Menurutnya, anak keturunan wong Kalang sudah berbaur dengan masyarakat lainnya. “Akhirnya kan berbaur. Akhire pendatang-pendatang berbaur. Orang Kalang sudah berbaur, itu tahun berapa, zaman Keraton,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya