SOLOPOS.COM - Gunung Bromo. (Solopos.com/ Latif Ghufron)

Solopos.com, MALANG — Gunung Bromo menjadi salah satu gunung terpopuler di Indonesia. Gunung Bromo mempunyai daya tarik lautan pasir pada tengah kawah yang membentang di sekeliling kawah Bromo. Lantas bagaimana asale Gunung Bromo?

Dikutip dari Explorebromo, Kamis (2/12/2021), Gunung Bromo terbentuk dari gunung bernama Tengger dengan ketinggian 4.000 Mdpl (Meter di atas permukaan laut). Gunung itu menjadi gunung terbesar dan tertinggi pada waktu itu.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca Juga: Kisah Unik Pasutri Keliling Dunia Pakai Sepeda Motor

Gunung Tengger itu kemudian meletus dan menciptakan kaldera dengan diameter lebih dari delapan kilometer. Setelah letusan itu masih berada aktivitas lanjutan sehingga muncul lorong magma di tengah kaldera. Hal itu membuat gunung-gunung baru bermunculan, yakni Gunung Widodaren, Gunung Watangan, Gunung Kursi, Gunung Batok dan Gunung Bromo.

Gunung Bromo memiliki ketinggian 2.329 Mdpl dan berlingkup di empat kabupaten sekaligus, di antaranya Probolinggo, Pasuruan, Lumajang, dan Malang, Jawa Timur. Hingga kini, Gunung Bromo masih aktif meski telah mengalami letusan dengan interval teratur 30 tahun sekali sejak abad 20 ini.

Baca Juga: Viral! Permukiman Dilanda Banjir, Airnya Jernih Banget 

Asale Nama Gunung Bromo

Nama gunung yang menjadi objek wisata andalan Pemerintah Provinsi Jawa Timur berasal dari nama dewa umat Hindu, yakni Dewa Brahma. Konon, Gunung Bromo dipercaya menyimpan sejumlah benda-benda pusaka peninggalan Dewa Brahma.

Sementara, masyarakat Hindu disekitar kawasan Gunung Bromo meyakini gunung itu merupakan tempat bersemayam para dewa yang selalu melindungi mereka. Mereka juga meyakini di sekitar mereka terdapat beberapa dewa, di antaranya Dewa Brahma, Dewa Wisnu, dan Dewa Siwa.

Suku Tengger

Dikutip dari Okezone, Suku Tengger merupakan warga asli yang mendiami kaki Gunung Bromo. Nama tengger berasal singkatan dari dua nama, yakni Roro Anteng dan Joko Seger, dua tokoh legenda yang berasal dari kerajaan terdahulu. Keduanya menikah setelah Roro Anteng berhasil menggagalkan usaha pria lain yang ingin meminangnya bernama Kyai Bima.

Baca Juga: Anti-Mainstream! Jepitan Rambut Unik Ini Dapat Bikin Girap-Girap

Konon, Kyai Bima diberikan syarat untuk membuat lautan di tengah-tengah gunung dalam semalam. Namun Roro anteng memukuli ayam-ayam supaya bangun dan berkokok bersahutan seperti waktu pagi. Kyai Bima yang mendengar ayam-ayam berkokok kemudian emosi dan melempar batok itu hingga jatuh terlungkup di samping Gunung Bromo. Batok itulah yang diyakini menjadi sebuah gunung bernama Batok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya