SOLOPOS.COM - Salah satu toko emas legendaris di kawasan Coyudan, Kota Solo, Jawa Tengah. (Facebook)

Solopos.com, SOLO — Kawasan Coyudan di Kota Solo, Jawa Tengah, merupakan pusat perdagangan emas. Ada deretan toko perhiasan emas yang menjual aneka produk berkualitas nomor satu di sana.

Coyudan adalah nama kawasan di Kota Solo yang meliputi Jl Yos Sudarso, Jl Dr Radjiman, Jl Gatot Subroto, Jl Bedhoyo, dan Jl Kalilarangan. Kawasa tersebut kini menjadi pusat perdagangan modern dengan tata kota dan bangunan yang masih mempertahankan arsitektur Eropa.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pada masa PB X atau sekitar 1900-an, Coyudan adalah tempat bermukimnya para prajurit Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat. Di situ tinggal seorang petinggi prajurit keraton bernama Ngabehi Secoyudan. Dari nama itulah asal mula nama Coyudan sekarang.

Baca juga: Nikmatnya Kopi Khas Solo di Pasar Gede, Cuma Rp5.000 Lur

Di sepanjang kawasan Coyudan berjajar toko yang menjajakan aneka barang. Salah satunya adalah perhiasan emas yang telah eksis sejak zaman dulu di Jl Dr Radjiman, Kecamatan Pasar Kliwon.  Tahukah Anda mengapa bisnis emas di Coyudan Solo tetap eksis sampai sekarang?

Dikutip dari skripsi bertajuk Dinamika Komunitas China Pedagang Emas Kawasan Coyudan Surakarta tahun 1985-1995 terungkap fakta menarik. Skripsi karya mahasiswa jurusan ilmu sejarah Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Novita Wisma Saputri, menjelaskan bahwa pada 1930, kawasan Coyudan merupakan satu-satunya pusat perdagangan emas di Kota Solo dengan kompleks bangunan cukup panjang.

Baca juga: Rumah Tertua di Jawa Tengah Ada di Kampung Batik Laweyan Solo 

Pedasolo gang Emas di Coyudan Solo

Perdagangan emas di sana dilakukan oleh etnis China yang merupakan warisan turun-temurun. Masyarakat Cina di Coyudan pun telah berasimilasi dengan warga pribumi melalui pernikahan campur sejak dulu.

Berdasarkan catatan sejarah, etnis China memainkan peranan ekonomi yang sangat penting di Kota Solo. Mereka bergerak di berbagai bidang, seperti industri batik, candu, gula, serta perdagangan emas di kawasan Coyudan.

Hampir seluruh wilayah di Kampung Coyudan ditempati orang China yang berdagang emas, berlian, mutiara, hingga permata. Sejarah perdagangan emas di kawasn Coyudan Solo dimulai sekitar 1930. Adapun toko emas legendaris yang memulai geliat perdagangan di sana antara lain Toko Emas Gadjah, Toko Emas Doro, dan Toko Ema Menjangan. Sampai saat ini toko emas tersebut bahkan masih eksis.

Baca juga: Jejak Kampung Santri & Masjid Tertua di Kampung Batik Laweyan Solo

Komunitas pedagang emas di Coyudan Solo didominasi etnis China dengan pegawai orang-orang pribumi. Masa kejayaan bisnis emas di sana terjadi sekitar 1987-1996. Pada masa itu sejumlah warga Kota Solo membeli dan menjual emas di sana untuk dijadikan investasi.

Berdasarkan fakta tersebut, bisa dikatakan Coyudan adalah pusat perdagangan emas pertama di Kota Solo. Mayoritas penduduk kampung ini adalah pedagang China yang menjual perhiasan emas, perak, dan berlian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya