SOLOPOS.COM - Penari membawakan tarian berjudul Prawira Tamtama saat upacara memperingati Hari Kebangkitan Nasional di Tugu Lilin, Penumping, Solo, Rabu (20/5/2015). (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Bagaimana asal usul Tugu Lilin yang menjadi salah satu ikon dari Kota Solo, Jawa Tengah?

Tugu yang berada di Laweyan, Solo ini juga dikenal sebagai Tugu Kebangkitan Nasional. Keberadaan tugu ini juga tak bisa lepas dengan Keraton Surakarta yang mempunyai peran besar dalam mendirikan tugu tersebut.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Bentuk tugu ini juga terbilang unik karena menyerupai lilin sehingga dinamai sebagai Tugu Lilin. Selain itu, ada tulisan berbentuk pahatan pada bagian tengahnya yang dibuat oleh para kalangan pemuda saat melawan penjajah Jepang dan Belanda.

Baca Juga:  Apa Itu NFT, yang Dijual Ghozali Everyday dan Untung Hingga Miliaran?

Lalu, bagaimana asal usul dari Tugu Lilin ini?

Mengutip dari situs Badan Otorita Borobudur Kemenparekraf dan Cagar Budaya Kemdikbud, Tugu Lilin dibangun dalam rangka memperingati 25 tahun berdirinya Boedi Oetomo.

Baca Juga:  Spesifikasi Tol Solo-Jogja, yang Pangkas Waktu Perjalanan Jadi 20 Menit

Pendirian tugu ini merupakan inisiatif dari perwakilan masyarakat Solo saat mengikuti Kongres Indonesia Raya I pada 1931 di Surabaya. Pada awalnya, tugu ini hendak dibangun di Jakarta, Semarang, dan Surabaya, tetapi gagal.

Kemudian, karena mendapatkan izin dan dukungan dari penguasa Keraton Kasunanan Surakarta, Paku Buwono X, Tugu Lilin akhirnya dibangun di Solo. Asal usul Tugu Lilin pun terus berlanjut.

Baca Juga:  Tugu Sepuser Temanggung, Jejak Majapahit yang Diklaim Titik 0 KM Jawa

Saat pembangunan berlangsung, pemerintah Hindia Belanda menolak keberadaan tugu tersebut. Bahkan, Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Bonifacius Cornelis de Jonge mengundang Paku Buwono X untuk membicarakan masalah tersebut.

Akhirnya pertemuan tersebut menemukan titik temu sehingga pembangunan Tugu Lilin selesai pada Oktober 1934. Tetapi, saat awal berdiri tugu yang bernama Toegoe Peringatan Pergerakan Kebangsaan 1908-1933 itu ditolak oleh pemerintah kala itu. Bahkan, tugu tersebut diancam akan dibongkar.

Baca Juga:  Cara Mendapatkan Vaksin Booster, yang Mulai Diberikan Hari Ini

Lagi-lagi, Paku Buwono X turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Namun, sepertinya tidak berhasil. Pada akhirnya, usulan Residen Treur mengusulkan nama Toegoe Peringatan Kemadjoean Ra’jat 1908-1993 diterima dan dituliskan pada prasasti tersebut yang kemudian menjadi asal usul berdirinya Tugu Lilin.

Ada yang menarik dengan pembangunan tugu ini. Tugu Lilin dibuat dari gumpalan tanah dari penjuru Nusantara. Para anggota PPPKI yang tersebar di seluruh Tanah Air datang ke Solo dengan membawa gumpalan tanah dari daerah masing-masing.

Baca Juga:  Hotel Pertama di Solo Kini Berubah Jadi Kantor Pos dan BI, Ini Wujudnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya