Solopos.com, KUDUS — Kabupaten Kudus memiliki sajian kuliner yang khas, yaitu nasi jangkrik. Makanan ini konon merupakan warisan Sunan Kudus.
Sebungkus nasi jangkrik di Kudus berisi nasi dengan lauk daging kambing atau kerbau ukuran dadu, tahu, serta guyuran kuah bersantan. Daging kerbaunya empuk dengan bumbu yang meresep ke serat daging.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Menariknya, nasi ini dibungkus dengan daun jadi dan diikat dengan anyaman jerami.
Meski sederhana, nasi jangkrik terasa sangat lezat dan menggugah selera. Tidak heran jika kuliner ini dibanderol dengan harga Rp15.000 per porsi.
Biasanya, nasi jangkrik dibagikan gratis di hari Asyura atau bertepatan dengan 10 Muharram dalam kalender Islam. Tradisi tersebut masih dipertahankan sampai saat ini. Tujuannya tak lain menumbuhkan persaudaraan.
Baca juga : Nasi Jangkrik, Kuliner Unik Warisan Sunan Kudus
Asal-Usul
Zaman dulu, Kiai Telingsing bersama Sunan Kudus dan wali lainnya berkumpul di tajug Menara Kudus. Kala itu, istri Sunan Kudus memasak suatu menu yang sangat lezat.
Saking lezatnya, ada yang menyeletuk, “jangkrik masakan opo iki kok enake pol [jangkrik, masakan apa ini kok enak banget]”
Celetukan itulah yang membuat makanan itu disebut dengan nasi jangkrik. Kuliner khas Kudus ini mudah ditemui di kawasan Jl. Sunan Kudus atau sekitar Menara Kudus.