SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di Jl. Sudirman Wonogiri menuju Terminal Angkuta di Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri. Foto diambil, Sabtu (21/2/2015). (Trianto Hery Suryono/JIBI/Solopos)

Asal usul kali ini terkait letak titik nol kilometer di Wonogiri.

Solopos.com, WONOGIRI – Titik nol kilometer Wonogiri berada di bekas Terminal Induk Wonogiri atau sekarang menjadi Terminal Angkuta Wonogiri yang berlokasi di Lingkungan Gerdu, Kelurahan Giripurwo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Letak terminal angkuta berintegrasi dengan stasiun kereta api (KA) dan Pasar Wonogiri.

Tokoh masyarakat Wonogiri dan mantan pemilik bus antarkota dalam provinsi (AKDP) Wonogiri, Joko Sutantyo, 71, saat ditemui , di rumahnya, beberapa waktu lalu, bercerita keberadaan terminal angkuta sudah sejak zaman penjajah Belanda.

“Ada tugu sebagai tanda titik nol Kabupaten Wonogiri. Letak tugu di pojok terminal berimpitan dengan jalan menuju stasiun kereta api,” kata dia.

Joko Sutantyo menjelaskan saat ini tugu titik nol kilometer Wonogiri sudah hilang.

“Saat ini, tugu titik nol kilometer berada di tangga Pasar Wonogiri namun sudah tidak ada. Tugu titik nol kilometer dimaksudkan sebagai penanda awal mula penghitungan jarak suatu wilayah. Kondisi terminal sudah direnovasi sehingga banyak berubah,” kata dia.

Tantyo, panggilan akrab Joko Sutantyo bercerita, terminal angkuta dahulu menjadi terminal induk Wonogiri sebelum dipindah ke Terminal Giri Adipura, Klampisan, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri. Atau berpindah ke arah utara sekitar lima kilometer.

Pemindahan terminal terjadi pada 1984 atau saat Bupati Wonogiri dijabat oleh Oemarsono.

“Pemindahan terminal seiring dengan proyek pelebaran terminal. Pelebaran dilakukan karena jumlah armada bertambah,” kata dia.

Namun ada pendapat lain bahwa titik nol kilometer Wonogiri berada di simpang empat ponten. Seperti disampaikan Edy Heryanto, 58, warga Lingkungan Bauresan, Kelurahan Giritirto, Wonogiri.

Menurutnya, simpang empat ponten menjadi titik bertemunya kendaraan dari semua arah sehingga menjadi titik nol kiloemter. Namun, Edy, kemudian meralatnya bahwa titik nol kilometer Wonogiri berada di terminal angkuta.

“Terminal angkuta menjadi titik nol kilometer jika rute kendaraan memutar. Rute kendaraan tidak langsung ke Jalan Sudirman atau jalan protokol tetapi melintas pinggir rel KA,” ujarnya.

Berdasarkan data di Pemkab Wonogiri, titik nol kilometer di terminal angkuta atau pusat kota Wonogiri. Namun, keberadaan terminal bus AKDP dan AKAP sudah berpindah dua kali.

Pemindahan kali pertama terjadi pada 1984 ke Klampisan, Kelurahan Kaliancar, Kecamatan Selogiri dan pemindahan kali kedua terjadi 1 Februari 2015, terminal induk Wonogiri berpindah ke Krisak, Desa Singodutan, Kecamatan Selogiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya