SOLOPOS.COM - Tumpukan ban bekas di sekitar Bukit Bego, Kedungbuweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul, Selasa (8/2/2022). Ban-ban bekas tersebut akan dipasang di sepanjang tebing Bukit Bego untuk mengurangi fatalitas jika terjadi kecelakaan mengingat kawasan tersebut selama ini rawan kecelakaan. (Harian Jogja/Ujang Hasanudin)

Solopos.com, BANTUL — Asal usul penamaan Bukit Bego yang menjadi lokasi kecelakaan maut bus wisata di Bantul, DIY, Minggu (6/2/2022) cukup unik. Selama beberapa tahun terakhir, nama bukit ini cukup familiar bagi masyarakat.

Dihimpun dari berbagai sumber, Kamis (10/2/2022), awalnya bukit ini disebut dengan nama Bukit Kedung Buweng. Sebab lokasinya berada di ujung timur Dusun Kedung Buweng, Wukirsari, Imogiri, Bantul.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam perkembangannya, bukit ini disebut sebagai Bukit Bego. Nama unik ini diambil dari alat berat eskavator yang biasa disebut bego. Sebab, selama ini kawasan perbukitan itu ditambang untuk diambil materialnya sebagai tanah urug. Jadi, banyak eskavator yang beroperasi di sana.

Baca juga: Bukit Bego Patung Semar, Saksi Bisu Kecelakaan Bus Maut di Bantul

Menurut berbagai sumber, perbukitan Bego ini dulunya lebih tinggi dari kondisi sekarang. Aktivitas penambangan membuatnya ketinggiannya berkurang.

Seiring berjalannya waktu masyarakat mengenalnya dengan Bukit Bego. Sebuah patung Semar berukuran cukup besar terpasang di puncak bukit ini dengan diberikan identitas bertuliskan Bukit Bego.

Bukit ini biasa dikunjungi wisatawan karena menyajikan pemandangan yang menarik. Mulai dari pantai selatan, perkotaan Bantul dan Jogja yang bisa dilihat dari tempat tersebut.

Baca juga: Bus Maut Tabrak Tebing di Bukit Bego Bantul Tak Layak Jalan?

Tempat itu juga biasa dijajal para pesepeda untuk menjajal tanjakan yang menantang dan berliku. Jalur perbukitan ini merupakan jalan utama bagi wisatawan yang ingin menuju ke sejumlah objek wisata di Dlingo.

Akan tetapi para pengendara wajib berhati-hati, karena jalur perbukitan ini sangatlah ekstrem. Jalan utama di Bukit Bego termasuk titik yang rawan kecelakaan. Sebab, topografi di sepanjang jalan itu adalah turunan dan tanjakan berkelok. Apalagi di sisi lain bukit berupa jurang yang membuat jalur ini semakin menantang dan perlu berhati-hati untuk melintasinya.

Baca juga: Jalur Bukit Bego Lokasi Laka Maut Bantul Dikenal Curam & Rawan

Sudah banyak terjadi kecelakaan di jalur tersebut. Peristiwa terbaru adalah bus rombongan keluarga karyawan pabrik garmen asal Polokarto, Sukoharjo, Jawa Tengah, menabrak tebing pada Minggu sore.

Sebanyak 13 orang meninggal dunia dalam kecelakaan tersebut. Peristiwa itu diduga terjadi akibat rem blong saat sopir berusaha menghindari truk pasir dari arah berlawanan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya