SOLOPOS.COM - Pertapaan Bancolono. (Youtube)

Solopos.com, KARANGANYAR — Di lereng Gunung Lawu terdapat beberapa objek wisata yang dianggap sakral dan menyimpan sejarah seperti Pertapaan Bancolono Tawangmangu. Nama dari pertapaan itu membuat banyak orang bertanya-tanya apa asal usul dari Bancolono.

Pertapaan Bancolono merupakan petilasan Raja Mahapahit terakhir Brawijaya V atau Girindrawardhana Dyah Ranawijaya. Pertapaan yang berlokasi di Desa Gondosuli, Kecamatan Tawangmangu, Kabupaten Karanganyar dapat dilihat dari jembatan Bancolono yang juga menjadi pembatas antara Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pertapaan yang dianggap keramat oleh sebagian orang ini menjadi menjadi tempat tirakat. Konon, banyak permohonan yang dikabulkan setelah melakukan tirakat di pertapaan ini.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Misteri Rajah di Pantai Gondo Mayit Blitar

Asal usul nama Bancolono diambil dari nama salah satu pengawal Raja Brawijaya V. Brawijaya V dikawal beberapa orang saat bersemadi di Gunung Lawu. Konon pengawal tersebut menjadi seekor burung. Burung tersebut diyakini dapat menuntun arah para pendaki agar tidak tersesat.

Juru kunci Pertapaan Bancolono, Mbah Sarju, 90, membeberkan awal mula Brawijaya V singgah di tempat di lereng Gunung Lawu itu. Brawijaya V dan para pengawalnya lari ke Gunung Lawu setelah hancurnya kerajaan Majapahit. Konon, sebelum melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu, sang raja bersama para pengawalnya mandi di sebuah sendang.

“Para kerabat raja yang putri bersuci di Sendang Wedok [sendang putri] di sebelah timur. Dan yang putra bersuci di Sendang Lanang [putra]. Mereka juga diwajibkan minum air suci yang mengalir,” ujar Mbah Sarju seperti dilansir laman Pemerintah Kabupaten Magetan.

Baca Juga: Ini Wujud Sendang di Pertapaan Bancolono yang Dipakai Brawijaya V Mandi

Setelah bersuci rombongan kerajaan Majapahit itu melakukan pendakian ke puncak Gunung Lawu. Sesampainya di puncak, mereka mendirikan kerajaan sehingga dipercaya menjadi tempat moksa sang raja. Sementara tempat mandi Brawijaya V kemudian dinamakan Pertapaan Bancolono.

Sendang tempat bersuci Brawijaya V dan rombongannya yang menjadi asal mula Pertapaan Bancolono ini kerap dikunjungi dari berbagai daerah. Pengunjung yang ingin mandi di sendang harus mematuhi beberapa aturan seperti tidak boleh membawa kembang, mandi menggunakan sabun, sampo, dan sejenisnya sebagaimana tulisan di video Youtube Ki Cokro Lawu berjudul Pertapaan Eyang R. Bancolono, yang diunggah pada Kamis (6/1/2022).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya