SOLOPOS.COM - Ilustrasi Persatuan Bangsa-Bangsa atau PBB. (Dok. Solopos)

As 21 negara segera mengakhiri hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Pyongyang.

Solopos.com, NEW YORK – Ketua subkomite Asia Timur Senat Amerika Serikat (AS) meminta China dan 20 negara lainnya untuk menekan Korea Utara dengan cara memutuskan hubungan, menutup fasilitas diplomatik, serta berupaya mengeluarkan negara terisolasi tersebut dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam surat yang akan dikirimkan kepada duta besar China dan 20 negara lainnya, Senator dari Partai Republik Cory Gardner, sekaligus bertindak sebagai ketua subkomite, meminta agar negara-negara tersebut segera mengakhiri hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Pyongyang.

“Mempertahankan hubungan diplomatik resmi dengan rezim yang terus menentang hukum internasional serta mengancam negara-negara di seluruh dunia hanya akan memberi kesempatan bagi perilaku jahat,” tulis Gardner, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (19/9/2017).

“Selain memutuskan hubungan bilateral, saya mendesak pemerintah anda untuk mendukung dikeluarkannya DPRK dari Perserikatan Bangsa-Bangsa,” lanjutnya merujuk pada pemerintah Korea Utara yang kerap disebut Republik Rakyat Demokratik Korea (DPRK).

Pada Jumat (15/9/2017) pagi, Korea Utara meluncurkan rudal terbaru yang melintasi wilayah pulau utara Hokkaido sebelum mendarat di Samudera Pasifik. Aksi ini dilakukan menyusul disetujuinya sanksi yang lebih keras dari Dewan Keamanan PBB pada Senin (11/9).

Sementara Korea Utara telah bersikap menentang resolusi DK PBB atas uji coba nuklir dan rudal balistiknya, pihak Washington tetap berupaya menerapkan respon yang efektif.

Sesama rekan Presiden Donald Trump dari kubu Republik telah menyerukan penerapan tindakan yang lebih keras dan lebih cepat, termasuk sanksi ‘sekunder’ yang berat dan hukuman lainnya bagi perusahaan, bank, dan negara yang melakukan bisnis dengan Korea Utara.

Gardner baru-baru ini memperkenalkan undang-undang yang akan memberlakukan embargo ekonomi AS terhadap entitas yang melakukan bisnis dengan Korea Utara.

Surat Gardner akan dikirimkan ke sejumlah duta besar untuk AS, yakni China, Brazil, Inggris, Bulgaria, Kamboja, Kuba, Republik Ceko, Mesir, Jerman, India, Indonesia, Laos, Malaysia, Mongolia, Nigeria, Pakistan, Polandia, Rumania, Rusia, Swedia, dan Vietnam.

Isu nuklir Korea Utara menjadi salah satu yang membayangi sidang tahunan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York pekan ini, menjelang penyampaian pidato oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.

Sidang Majelis Umum PBB ke-72 digelar di New York, AS, pada 18-23 September 2017. Dalam pertemuan tersebut Trump dijadwalkan akan berpidato pada Selasa (19/9) dengan isu utama mengenai denuklirisasi Korea Utara dan Iran.

Para diplomat Korea Utara dipastikan akan mengambil posisi di barisan depan peserta sidang untuk mendengarkan pidato Trump pada Selasa waktu setempat.

Dalam pidatonya, Trump diperkirakan akan menyinggung krisis yang semakin meningkat. Ketegangan geopolitik antara AS dan Korea Utara telah beberapa kali meningkat akibat dipicu ancaman aksi militer yang dilontarkan masing-masing negara.

Sementara itu, pihak militer AS dikabarkan mengadakan latihan pemboman bersama Korea Selatan di semenanjung Korea, sedangkan Rusia dan China memulai latihan angkatan laut menjelang sidang Majelis Umum PBB pada hari Selasa dimana ancaman nuklir Korea Utara kemungkinan akan bertambah besar.

Dalam program CNN pada Minggu (17/9/2017), Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan bahwa Washington telah “cukup banyak menguras” opsinya terhadap Korea Utara di Dewan Keamanan.

Pemerintah Amerika Serikat (AS) melalui Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson pada saat yang sama telah menegaskan akan mengupayakan resolusi damai dalam menghadapi aksi Korea Utara. Namun AS juga siap menggunakan kekuatan militer jika upaya diplomatik gagal mengakhiri pergolakan isu nuklir dengan Korea Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya