SOLOPOS.COM - Kepala DPMPTS Kabupaten Karanganyar, Timotius Suryadi. (Solopos.com/Syifa Tri Hastuti)

Solopos.com, KARANGANYAR — Arus investasi di Kabupaten Karanganyar tahun 2021 ini cenderung stagnan. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Karanganyar menyiapkan berbagai kemudahan dan insentif untuk menarik investasi masuk.

“Investasi di tahun 2020 meskipun dalam puncaknya pandemi Covid-19 masih ada peningkatan sedikit. Tapi di tahun ini tampaknya untuk mengejar nilai yang sama dengan tahun kemarin belum sebesar itu,” ujar Kepala DPMPTSP Karanganyar, Timotius Suryadi, Kamis(18/11/2021).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Timotius mengatakan investasi paling banyak adalah sistem manufaktur, yaitu pengolahan dari setengah jadi menjadi barang jadi. Artinya, menurut dia, industri di Kabupaten Karanganyar masih sangat menjanjikan dan cukup membantu produk domestik regional bruto (PDRB). Sebesar 42% PDRB memang ditopang oleh industri manufaktur.

Ekspedisi Mudik 2024

Baca Juga: Pindah ke Kantor Baru, Pegawai DPMPTSP Karanganyar Lakukan Kirab

“Untuk produk tekstil di tahun ini agak menurun karena di situasi pandemi tekstil mengalami tantangan yang cukup berat. Ekspor mereka terhambat sehingga sedikit turun. Ada juga industri farmasi dan makanan. Tapi masih di dominasi manufaktur,” kata Timotius.

Terkait kemudahan perizinan, Timotius menjelaskan ada 23 instansi yang akan menjadi mitra di Mal Pelayanan Publik (MPP) Karanganyar. Di antaranya Kantor Imigrasi Surakarta, Kejari Karanganyar, Polres Karanganyar, dan Kemenag Karanganyar.

“Imigrasi sudah siap untuk menempatkan personelnya di sini dan mungkin tahun depan sudah bisa dilaksanakan [operasional MPP],” kata Timotius.

Dalam wawancara September 2021, Timotius membandingkan data capaian investasi pada 2020 dengan kuartal kedua tahun 2021. Target investasi tahun 2020 Rp2 triliun, Kabupaten Karanganyar berhasil merealisasikan Rp2,9 triliun atau setara 147,16%.

Pada 2021, Pemkab Karanganyar menetapkan target dengan jumlah sama, yaitu Rp2 triliun pada 2021. Nilai investasi pada kuartal kedua tahun 2021 mencapai Rp1,3 triliun atau setara 66%.

Lebih lanjut, Timotius memerinci capaian investasi daerah pada kuartal satu atau Januari-Maret 2021 Rp800 miliar dan kuartal dua atau April-Juni 2021 Rp536 miliar.

Baca juga: Pendaki Meninggal di Gunung Lawu Karanganyar Ternyata Belum Sarapan

“Realisasi investasi tahun lalu melebihi target. Ternyata di situasi pandemi atau 2020 itu investasi yang terealisasi masih tinggi. Itu karena mereka sudah merencanakan di tahun 2019. Berbeda dengan tahun 2021. Ada pertumbuhan tetapi tidak sekencang 2020. Jadi investor itu menahan diri,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya