SOLOPOS.COM - PRAMEKS -- Rangkaian Prambanan Ekspres yang berupa kereta rel disel tua eks Jepang. PT KAI berencana meremajakan kereta Prameks, namun dengan konsekuensi naiknya tarif. (JIBI/SOLOPOS/dok)

JOGJA – PT Kereta Api Indonesia (KAI) berencana melakukan peremajaan terhadap armada kereta api komuter Prambanan Ekspres (Prameks) pada 2012 sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada publik.

PRAMEKS -- Rangkaian Prambanan Ekspres yang berupa kereta rel disel tua eks Jepang. PT KAI berencana meremajakan kereta Prameks, namun dengan konsekuensi naiknya tarif. (JIBI/SOLOPOS/dok)

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Rencananya memang akan ada penggantian armada Prambanan Ekspres pada 2012. Dalam kurun waktu satu tahun ini, akan diusahakan penggantian armada Prameks sehingga semuanya baru,” kata Kepala Humas PT KA Daerah Operasional (Daops) VI Jogja, Eko Budiyanto, Minggu (8/1/2012).
Ekspedisi Mudik 2024

Menurut dia, jumlah armada baru Prameks adalah empat rangkaian kereta, namun untuk operasionalisasi sehari-hari, hanya akan digunakan tiga rangkaian kereta karena satu rangkaian akan difungsikan sebagai cadangan.
“Tahun 2012 ini kan masih cukup panjang. Kami usahakan pada tahun ini, sudah ada armada baru untuk pengganti,” katanya.

Terdapat dua jenis rangkaian yang digunakan sebagai kereta api Prameks, yaitu kereta rel disel (KRD) dan kereta rel disel elektrik (KRDE) yang rata-rata dibuat pada 1980-an. “Kereta-kereta tersebut juga bekas kereta rel listrik (KRL) Jabotabek dan kini sudah tidak lagi diproduksi di Jepang. Karenanya, PT KAI terkadang mengalami kesulitan suku cadang apabila ada bagian kereta yang rusak,” katanya. Sementara itu, untuk Prameks pengganti, direncanakan kereta api baru dan bukan bekas kereta lain sehingga fasilitas yang ada di dalamnya akan tetap baik seperti pendingin udara dan tempat duduk.

Namun demikian, lanjut Eko, ada konsekuensi yang harus ditanggung pengguna Prameks apabila nanti penggantian armada itu terwujud, yaitu peningkatan harga tiket hingga mencapai 50 persen dibanding harga tiket sekarang. “Jika biasanya harga tiket Solo-Jogja adalah Rp10.000 untuk satu perjalanan, dengan armada baru nanti harganya bisa mencapai Rp15.000 untuk satu kali perjalanan,” katanya. Ia mengatakan, PT KAI telah menawarkan penggantian armada baru tersebut kepada komunitas-komunitas pengguna Prameks saat pertemuan dengan Dirut PT KA Ignatius Jonan pekan lalu di Balai Yasa Kereta Api.

Sementara itu, Dewan Pembina Komunitas Pramekers Jogja (KPJ) Eko Setianto mengatakan, berdasar rapat dengan seluruh jajaran pengurus komunitas, disepakati akan mendesak pemerintah untuk bisa memberikan dana Public Service Obligation (PSO) untuk kereta api Prameks sehingga tarif yang dikenakan untuk konsumen tidak mahal meski nanti ada penggantian armada baru.

“Bila dibanding dengan kereta komuter lain, tarif Prameks ini tergolong paling tinggi. Karenanya, kami mendesak agar pemerintah bisa memasukkan Prameks sebagai kereta yang menerima PSO,” katanya. Ia mengatakan, pemerintah seharusnya tidak hanya mengejar keuntungan belaka tetapi juga harus tetap bisa mengimbanginya dengan pemberian pelayanan kepada masyarakat.

Dengan penerapan tarif yang sekarang, lanjut Eko, PT KAI juga sudah mampu memperoleh keuntungan karena pendapatan dari Prameks setiap tahun bisa mencapai Rp26 miliar dan hanya 70 persen yang digunakan sebagai biaya operasional.
“Artinya, masih ada 30 persen pendapatan yang menjadi laba. Karenanya, kami menolak jika PT KAI hanya mengejar keuntungan komersial saja dalam pengoperasionalan kereta,” katanya.

JIBI/SOLOPOS/Ant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya