SOLOPOS.COM - Bangunan Apotek K24 di di Jalan Hos Cokroaminoto, Pakuncen Wirobrajan Kota Jogja ambruk, Selasa (13/2/2018) sore pukul 16.30 WIB. (Desi Suryanto/JIBI/Harian Jogja)

Bangunan yang ditempati Apotek K24 di Jalan Hos Cokroaminoto, Pakuncen, Wirobrajan, ambruk

Harianjogja.com, JOGJA-Bangunan yang ditempati Apotek K24 di Jalan Hos Cokroaminoto, Pakuncen, Wirobrajan, ambruk, Selasa (13/2/2018) sore. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian tersebut, namun sekitar 20an sepeda motor di depan apotek ringsek tertimpa reruntuhan bangunan.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Baca juga : Apotek K24 di Wirobrajan Ambruk

Rais Huda Malia, salah seorang karyawan K24, mengatakan peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 16.30 WIB. Saat itu dirinya tengah berada di lantai II tiba-tiba mendengar suara gemuruh dan bagian kantor bergoyang seperti gempa.

Sejumlah karyawan di dalam apotek pun lari berhamburan ke luar melalui pintu belakang, “Seperti ada gempa kemudian listrik mati,” kata Rais di lokasi kejadian. Dia baru mengetahui bangunan bagian depan apotek ambruk beberapa saat kemudian.

Usai kejadian, semua karyawan pun tidak ada yang berani masuk ke dalam kantor karena khawatir bangunan ambruk melebar. Rais mengaku saat itu memang terjadi hujan dan angin, namun tidak terlalu deras.

Area sekitar bangunan pun dipasang garis polisi. Namun polisi, TNI, petugas pemadam kebakaran, hingga relawan bencana belum berani membersihkan reruntuhan karena sambungan listrik bagian depan belum dimatikan.

Branch Manager Apotek K24 Endang Ekayani mengatakan belum mengetahui penyebab ambruknya bangunan bagian depan apotek tersebut. Ia menyatakan K24 baru menempati bangunan tersebut sejak setahun lalu. Bangunan itu sebelumnya digunakan sebagai apotek yang berbeda manajemen.

Ia mengakui manajemen K24 menambahkan bangunan bagian depan, “Itu dikerjakan oleh vendor [pihak ketiga],” kata Endang.

Kapolsek Wirobrajan, Komisaris Polisi Endang Suliskurniati mengaku heran saat menyaksikan reruntuhan bangunan apotek. Ia tidak menemukan tulang atau besi yang menjadi penguat konstruksi. Bekas patahan tembok di bagian bangunan yang masih berdiri pun tidak ditemukan besi-besi.

“Patut diduga ini gagal konstruksi,” kata Endang. Pihaknya menyayangkan konstruksi bangun dibuat asal-asalan.

“Nanti akan kami identifikasi,” ucap Endang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya