SOLOPOS.COM - Pengunjung mengurus registrasi menginap di Nava Hotel Tawangmangu, Karanganyar belum lama ini. Foto dirilis Senin (30/8/2021). (Istimewa)

Solopos.com, KARANGANYAR — Hingga saat ini baru sebagian kecil hotel di Karanganyar yang menerapkan aplikasi PeduliLindungi. Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mendorong para pengelola hotel agar mulai menerapkan aplikasi tersebut.

Ketua PHRI Jawa Tengah, Heru Isnawan, mengatakan dari sekitar 1.400 hotel di Jawa Tengah, baru hotel-hotel di kota yang menerapkan PeduliLindungi. “Itu pun belum semuanya,” ujarnya saat ditemui di sela-sela acara Pengukuhan Kepengurusan Badan Pimpinan Cabang (BPC) PHRI Karanganyar, Selasa (12/10/2021), di Tawangmangu, Karanganyar.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ia menyadari kondisi tersebut dikarenakan mereka masih perlu penyesuaian. “Dalam kenormalan baru ini kan banyak yang semuanya serbabaru, termasuk penerapan aplikasi ini belum semuanya siap. Tapi kami tetap mendorong semuanya untuk mengarah ke sana [penerapan aplikasi PeduliLindungi],” imbuhnya.

Baca Juga: 3 Kebudayaan Lokal Karanganyar Diusulkan Jadi Warisan Budaya Tak Benda

Aplikasi tersebut, menurutnya, sangat bermanfaat selain bagi pemerintah, juga bagi pengelola. Dengan aplikasi ini pengelola akan dengan mudah mendapatkan informasi mengenai latar belakang pengunjung khususnya berkaitan dengan Covid-19, status vaksinasi, dan sebagainya.

Sebagai salah satu langkah yang dilakukan PHRI adalah melakukan sosialisasi kepada para pengelola hotel, khususnya yang tergabung dalam PHRI.

Ketua BPC PHRI Karanganya, Hardoyo, mengatakan hal senada. Menurutnya, sebagian kecil hotel di Karanganyar yang menerapkan aplikasi PeduliLindungi. “Kalau di Karanganyar, seperti di Tawangmangu ini kan hotelnya sangat beragam kelasnya. Nah, ini kami lihat yang pakai aplikasi masih sedikit. Tapi kami tetap mengajak teman-teman untuk mencoba memulai,” ujarnya.

Baca Juga: Motor Ditenggel Saat Belok, ASN Kecamatan Jumapolo Meninggal Dunia

Di sisi lain, disinggung mengenai okupansi hotel, saat ini sudah tumbuh membaik meskipun belum maksimal. Ia menyebut tingkat hunian saat ini baru 10%, itu pun paling tinggi di akhir pekan.

“Dibandingkan dengan waktu PPKM level 3, pada level 2 saat ini sudah membaik, meskipun baru sekitar 10% lah. Waktu PPKM level 3 paling-paling hanya 5 persen bahkan tidak sampai. Bagimana ada pengunjung, pergi dari rumah saja masih dibatasi,” imbuhnya.

Meski demikian, ia optimistis usaha perhotelan akan terus membaik seiring membaiknya situasi Covid-19. “Untuk restoran atau rumah akan saya kira sudah jauh lebih baik daripada hotel. Tetapi kami optimistis dan berharap hotel juga akan ikutan cepat membaik,” harapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya