SOLOPOS.COM - Kasi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto (ketiga dari kiri) menjelaskan kondisi Api Abadi Mrapen kepada Pjs Bupati Grobogan Haerudin (kedua dari kiri), Jumat (2/10/2020).(Solopos.com/Arif Fajar Setiadi)

Solopos.com, PURWODADI – Tim dari Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan kembali mendatangi Api Abadi Mrapen di Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan. Tim melakukan pengecekan sejumlah lokasi untuk mencari penyebab padamnya api di obyek wisata tersebut.

Tim yang dipimpin Kasi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan Sinung Sugeng Arianto, awal memeriksa titik api di Api Abadi Mrapen. Setelah itu dilanjutkan dengan memeriksa kondisi sumur bor yang di belakang minimarket.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Dari hasil pengecekan di titik Api Abadi Mrapen tidak tercium bagu gas metan sehingga tidak ada nyala api. Sementara di sumur bor yang saat ini sudah ditutup dengan batu koral masih ada rembesan air dan gas yang cukup besar,” ujar Kepala Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan Teguh Yudi Pristiyanto melalui Sinung kepada media di lokasi Api Abadi Mrapen, Jumat (2/10/2020).

Api Abadi Mrapen di Grobogan Padam Sepekan Terakhir, Akibat Kekurangan Gas?

Ekspedisi Mudik 2024

Menurut Sinung, gas yang keluar dari sumur bor di belakang minimarket tekanannya cukup tinggi. Hal itu sudah diukur tekannnya di atas 100, sehingga mudah menyala jika kena api.

“Jadi kita akan minta ke kepolisian untuk memasang garis polisi agar tidak ada warga yang mendekat dan menyalakan api. Khawatirnya bisa muncul ledakan. Apalagi dari pengecekan radius lima meter dari sumur yang sudah ditutup ada retakan-retakan,” jelas Sinung.

Ada Paramater

Tidak hanya mengecek Api Abadi Mrapen dan sumur bor di belakang minimarket, tim ESDM Wilayah Kendeng Selatan juga mengecek sejumlah rumah warga. Karena beberapa warga di sekitar obyek wisata tersebut juga memanfaatkan gas untuk memasak.

Dilindungi Bukit dan Batu Karang Tinggi, Wonogiri Dinilai Aman dari Tsunami

“Setelah kita cek awalnya ada penurunan nyala api, namun saat ini sudah padam sama sekali jadi tidak ada gasnya,” tambah Sinung.

Ditanya apakah ada kaitannya padamnya Api Abadi Mrapen dengan sumur bor di belakang mini market, Sinung mengatakan belum dapat memastikannya. Karena hal itu membutuhkan kajian lebih lanjut.


Pjs Bupati Grobogan Haerudin (kedua dari kanan) meninjau sumur bor di belakang yang sudah ditutup batu koral tak jauh dari Api Abadi Mrapen, di Manggarmas, Kecamatan Godong, Jumat (2/10/2020).(Solopos.com/Arif Fajar Setiadi)

“Secara kronologi memang berurutan, kalau menyatakan apakah ada hubungannya. Tentunya akan kita kaji dengan beberapa parameter. Seperti apakah ada kesamaan kandungan gasnya, kronologi peristiwa, riwayat sekitar sini terhadap pengeboran, dan peta retakan gasnya,” papar Sinung.

Dirawat di RSUD Sragen, Begini Kondisi Warga Sumberlawang Digigit Ular Berbisa

Untuk itu, lanjutnya, saat ini tim ESDM masih mengumpulkan data-data terlebih dahulu. Selain itu masih dilakukan pemetaan titik-titik semburan gas yang pernah ada di sekitar Api Abadi Mrapen.

“Kita petakan dengan menggunakan drone. Baru nanti dikaji dan bisa diketahui apakah padamnya Api Abadi Mrapen ada keterkaitannya dengan sumur bor atau tidak,” kata Sinung.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya