SOLOPOS.COM - Ilustrasi proyek pembangunan jalan tol. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Anggaran Pemkab Sragen menyiapkan sedikitnya Rp370 miliar untuk pembangunan jalan.

Solopos.com, SRAGEN — Pemerintah Kabupaten (Pemkab) merencanakan peningkatan jalan pada 2017 mencapai Rp370,58 miliar. Alokasi anggaran tersebut paling dominan bila dibandingkan dengan perencanaan di bilang lainnya, seperti bisang pendidikan, kesehatan, perdagangan, dan pertanian.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Proyeksi anggaran tersebut terungkap dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2017 yang disampaikan dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Sragen 2016 di Aula Sukowati Sekretariat Daerah (Setda) Sragen, Kamis (17/3/2016).

Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sragen, Simon Nugroho, saat ditemui solopos.com di ruang kerjanya, Jumat (18/3/2016), mengatakan RKPD 2017 yang disampaikan dalam Musrenbang 2016 dinyatakan final 85%. Sebanyak 15% sisanya, kata Simon, tinggal menyinkronkan dengan program pemerintahan baru, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat.

Ekspedisi Mudik 2024

“RKPD 2017 itu sudah melalui tahapan panjang lewat Musrenbang Desa/Kelurahan, Musrenbang Kecamatan, dan Musrenbang Kabupaten. Masukan dari masyarakat, lembaga swadaya masyarakat (LSM), organisasi kemasyarakatan (ormas), dan stakeholders lainnya sudah disikronkan dengan rencana kerja SKPD [satuan kerja perangkat daerah] dan RPJM [rencana pembangunan jangka menengah] pemerintah pusat termasuk nawacita,” ujar Simon.

Isu-isu strategi dari Gubernur Jawa Tengah yang meliputi lima aspek, sambung dia, juga diakomodasi. Lima isu strategi Gubernur Jateng yang dimaksud Simon terdiri atas pengurangan kemiskinan dan pengangguran; kedaulatan pangan; kedaulatan energi; pembangunan infrastruktur; dan tata kelola pemerintahan, kondusivitas, dan demokratisasi.

Berdasarkan isu-isu tersebut, Simon tidak menampik ketika alokasi anggaran infrastruktur jalan paling dominan mencapai Rp370 miliar pada 2017. Simon memfokuskan peningkatan infrastruktur pada jalan dan jembatan penghubung antardesa. Simon mencoret usulan pembangunan infrastruktur desa karena sudah mendapat alokasi dana yang cukup besar di tingkat desa.

“Seperti Jalan Pungkruk-Gabugan itu sudah dialokasikan Rp14 miliar, kemudian Jalan Jati-Sumberlawang dialokasikan Rp3,5 miliar dan Jalan Gabugan-Sumberlawang sampai Rp13 miliar. Semua alokasi itu masuk di APBD 2016. Kami masih mengalokasikan anggaran infrastruktur yang besar di 2017. Infrastruktur itu masih menjadi fasilitas penunjang untuk pertumbuhan ekonomi, seperti akses pertanian dan perdagangam,” katanya.

Tak Undang Cabup

Simon memang tidak mengundang calon bupati terpilih Kusdinar Untung Yuni Sukowati dalam forum Musrenbang Sragen 2016 karena statusnya belum dilantik. Simon tidak mau menyandingkan Bupati definitif dengan calon bupati terpilih dalam satu forum. “Nanti kalau sudah dilantik ya semua menjadi wewenang beliau. Kalau sekarang masih wewenang Bupati Agus Fatchur Rahman,” tambah Simon.

Ketua DPRD Sragen, Bambang Samekto, sempat menyinggung pilihan Bappeda yang tidak mengundang cabup terpilih. “Mestinya dalam forum musrenbang, cabup terpilih diundang karena hasil musrenbang ini akan dilaksanakan oleh cabup terpilih,” tutur dia.

Sementara cabup terpilih, Kusdinar Untung Yuni Sukowati, mengaku tidak diundang dalam forum tersebut. Kendati demikian, Yuni, sapaan akrabnya, tidak berburuk sangka. “Mungkin lupa mengundang juga bisa. Kami husnuzan saja,” katanya singkat.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya