SOLOPOS.COM - Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, saat membacakan Raperda Perubahan APBD tahun anggaran 2022 di Gedung DPRD Jateng, Jumat (23/9/2022). (Solopos.com-Humas Pemprov Jateng)

Solopos.com, SEMARANG — Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, mengatakan rancangan perubahan APBD tahun 2022 Provinsi Jateng diprioritaskan untuk bantuan sosial (bansos) dan bantuan kepada kabupaten/kota. Hal itu sebagai bentuk respons untuk pengendalian dampak kenaikan BBM dan inflasi yang menyasar ke sejumlah sektor seperti pertanian, perikanan, transportasi dan angka kemiskinan.

“Dari eksekutif maupun legislatif masih ada waktu sampai hari Selasa [27/9/2022] diputuskan. Saya berharap kawan-kawan bisa membahas sebelum diputuskan,” kata Ganjar usai memberikan penjelasan atas Raperda Perubahan APBD tahun anggaran 2022 dan Nota Keuangan dalam rapat paripurna di Gedung DPRD Jateng, Kota Semarang, Jumat (23/9/2022).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dalam paripurna tersebut Ganjar menjelaskan tiga prioritas perubahan APBD. Pertama terkait dampak penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM). Kebijakan itu harus disikapi dengan bijak sehingga pengalihan subsidi BBM ke berbagai bantuan lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat kepada masyarakat yang kurang mampu.

“Mari kita hitung betul dampak dari kenaikan BBM ini agar kita bisa merespons persoalan masyarakat. Daya belinya dijaga, inflasinya dijaga. Sektor, subsektor, dan kelompok sasarannya musti jelas. Saya minta betul karena ini juga menjadi PR nasional kita,” kata Ganjar.

Kedua, Ganjar mengingatkan karena posisi cuaca yang tidak baik serta kondisi dunia yang sedang bergejolak maka pertanian dalam arti luas harus diperhatikan dan disiapkan dengan serius. Beberapa komoditas yang termasuk dalam volatile food juga sangat mempengaruhi inflasi dalam beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Penyerapan Anggaran Rendah, DPRD Sentil Kinerja Pemkab Karanganyar 

“Urusan pertanian dalam arti luas disiapkan betul sehingga bantuan bisa ke sana. Karena profesi-profesi yang ada di sana juga terganggu, baik petani maupun nelayan ini juga terganggu karenanya bantuan ini diarahkan ke sana,” ujarnya.

Ganjar juga meminta agar bantuan-bantuan yang tidak terlalu penting untuk infrastruktur kecil agar diakumulasikan dan dijadikan satu untuk mendorong sektor yang lebih membutuhkan.

Terakhir yang menjadi fokus adalah proporsionalitas di antara bantuan yang diberikan kepada kabupaten/kota di Jateng. Menurut Ganjar, pemberian bantuan tambahan 2022 akan terdistribusi kepada 21 kabupaten/kota. Dengan mempertimbangkan kebutuhan daerah maka tidak menutup kemungkinan bantuan itu dapat dialokasikan kepada 14 kabupaten/kota lain secara proporsional. Dalam hal ini Kabupaten Purworejo dan Pemalang mendapatkan bantuan tertinggi.

Baca juga: Cegah Radikalisme, Gubernur Ganjar Dukung Densus 88 Masuk Sekolah

“Proporsionalitas bantuan yang kita berikan ke kabupaten/kota yang ada, khususnya kabupaten yang miskin kita prioritaskan karena sekali genjot bisa dapat banyak hal. Pengendalian dampak kenaikan BBM, pengendalian inflasi termasuk penurunan angka kemiskinan,” ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya