SOLOPOS.COM - Ilustrasi APBD. (Harian Jogja-Dok.)

Harianjogja.com, BANTUL- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bantul 2015 dipastikan tetap jebol akibat tingginya pengeluaran. Kendati telah diefisienkan oleh Pemkab dan DPRD setempat anggaran daerah tetap defisit miliaran rupiah.

Dalam APBD 2015, Pemkab Bantul mengalami defisit anggaran senilai Rp153 miliar. Total APBD Bantul pada 2015 terhitung hanya sebesar Rp1,7 triliun namun total belanja APBD mencapai hingga Rp1,8 triliun lebih. Alias defisit lebih dari Rp100 miliar.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Dalam rapat yang digelar Kamis (30/10/2014), Pemkab dan DPRD Bantul sepakat menghitung ulang atau merasionalisasikan kebutuhan belanja yang dapat dikurangi atau diefisienkan untuk 2015.

Caranya menurut Sekda Bantul Riyantono dengan memangkas biaya perjalanan dinas dan honorarium pegawai. “Caranya honor-honor dikurangi enggak semua kegiatan ada honornya. Perjalanan dinas yang enggak perlu seperti ke luar negeri dihilangkan saja,” terang Riyantono seusai rapat rasionalisasi anggaran bersama DPRD Kamis (30/10/2014).

Namun upaya rasionalisasi anggaran itu hanya mampu menekan defisit sebesar Rp104 miliar. Hitung-hitungan Pemkab Bantul kata dia, defisit masih bertengger di angka Rp49 miliar. Ke depan menurut Toni sapaan akrabnya, pemerintah daerah harus bekerja keras menggenjot pendapatan daerah baik melalui sektor pajak maupun retribusi.

“Kami itu sebenarnya sudah mati-matian memaksimalkan pendapatan daerah tapi tetap saja tidak cukup menutupi defisit,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya