GUNUNGKIDUL—Maraknya kasus perselingkuhan di lingkungan aparatur pemerintah di Gunungkidul membuat Wakil Bupati Imawan Wahyudi angkat bicara. Ia mensinyalir ada ketidaktepatan sistem dalam pembinaan pegawai selama ini.
“Kalau memang sudah ada pembinaan dan masih saja kasus itu marak terjadi berarti ada yang tidak efektif. Ada sistem yang tidak tepat,” kata Wakil Bupati Imawan Wahyudi kepada Harian Jogja di Bangsal Sewokoprojo, Kamis (9/8).
Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda
Imawam mengaku prihatin atas maraknya kasus perselingkuhan yang terungkap di Gunungkidul beberapa waktu terakhir. Menurtu dia, kenyataan itu harus dipandang serius dan segera diambil langkah pembinaan intensif dan lebih tepat.
“Jadi pembinaan bukan semata-mata hanya membuat seorang menjadi jera. Tapi semacam konseling dan pembinaan wawasan diri, komitmen moral, dan pelayanan masyarakat. Ini yang harus saya obrolkan dengan Sekda nanti,” imbuhnya.
Seperti diberitakan Harian Jogja, kasus perselingkuhan terungkap dilakukan perangkat Desa Rejosari Kecamatan Semin dan diduga juga dilakukan kepala sekolah dan guru SD di Petoyan Kecamatan Purwosari. (ali)